Nextren.com - TikTok merupakan salah satu perusahaan aplikasi asal Tiongkok yang saat ini sedang menjadi incaran Amerika Serikat untuk dijatuhkan.
Seperti yang kita tahu, Presiden Donald Trump menginginkan TikTok untuk diblokir dari datarannya atau dijual ke perusahaan berlisensi Amerika Serikat.
Hal tersebut dilakukan oleh Pemerintah AS dikarenakan kecurigaannya terhadap TikTok yang diklaim dapat membahayakan keamanan negara.
Kabar rencana pemblokiran TikTok sebenarnya sudah mulai terdengar sejak beberapa bulan lalu.
Baca Juga: Instagram Luncurkan Fitur Video Reels yang Mirip TikTok di Kanada
Laporan ini pertama kali disampaikan oleh wartawan asal Los Angeles Times, David Loud (31/7) yang saat itu sedang berada di dalam kapal Air Force One.
"Sejauh menyangkut TikTok, kami melarang mereka dari Amerika Serikat," ucap Trump, dikutip dari BusinessInsider (31/7).
Saat itu diketahui bahwa Presiden Donald Trump secara langsung mengungkapkan keinginannya untuk menggunakan Perintah Eksklusif Presiden demi bisa melancarkan kebijakan terbaru ini.
Baca Juga: Amerika Hanya Beri TikTok Waktu 45 Hari Untuk Jual Perusahaan ke Pihaknya
Langkah yang dinilai sejumlah orang berawal karena perang dagang antara Amerika dan Tiongkok ini pun dikomentari oleh pihak Pemerintah Tiongkok.
Melansir dari Engadget, Pemerintah Tiongkok dinilai bisa memberikan pengaruh kepada TikTok untuk bisa tetap mengamankan masa depannya di AS.
Diketahui bahwa sejumlah pejabat Tiongkok menentang adanya penjualan TikTok dari pihak ByteDance ke perusahaan lain.
Hal tersebut dikarenakan para pejabat percaya kalau penjualan paksa akan membuat ByteDance dan China tampak lemah dalam menghadapi tekanan dari Washington.
Baca Juga: Ribut dengan AS, Kevin Mayer Resmi Mundur Meski Baru 100 Hari Menjabat Sebagai CEO TikTok
Pemerintah Tiongkok pun memiliki rencana untuk membuat aturan perdagangan yang baru dan lebih rumit.
Langkah itu dilakukan untuk mencegah pembeli TikTok bisa memperoleh algoritme rekomendasi TikTok.
Melansir dari Reuters, Tiongkok sudah siap menggunakan kebijakan tersebut untuk menunda kesepakatan apa pun yang dicapai oleh ByteDance kalau memang jadi menjual TikTok.
Seperti yang kita tahu, Donald Trump memberikan batas waktu penjualan TikTok ke perusahaan asal Amerika sampai 15 September mendatang.
Beberapa perusahaan besar asal Amerika Serikat sudah mencoba untuk mendekatkan diri dengan ByteDance untuk melakukan penawaran.
Microsoft hadir sebagai perusahaan pertama yang mengungkapkan ketertarikannya terhadap TikTok.
Baca Juga: TikTok Sudah Banyak Ditawar Investor Kakap di AS, Aturan China Terbaru Bisa Mengganjalnya
Lalu disusul oleh perusahaan-perusahaan lain seperti Twitter dan Alphabet sebagai induk perusahaan dari Google.
Kabar terbaru juga menyebutkan bahwa TikTok sedang berada di wilayah perburuan investor besar seperti Centricus Asset Management Ltd dan Triller Inc.
Kedua investor ini menawarkan 20 miliar USD untuk mengakuisisi operasional TikTok di Amerika Serikat.
(*)