TikTok Sudah Banyak Ditawar Investor Kakap di AS, Aturan China Terbaru Bisa Mengganjalnya

Kamis, 03 September 2020 | 12:49
Gizmochina

Tantangan baru dari TikTok

Nextren.com -Agar bertahan di negara Amerika Serikat, TikTok rela ditawar oleh perusahaan besar lainnya.

Diantaranya seperti Microsoft hingga Alphabet Inc yang tertarik juga dengan TikTok.

Namun, potensi TikTok bisa dibeli oleh Microsoft nampaknya akan terganggu oleh negara China.

Karena pemerintah China telah memperbarui aturan terkait jenis teknologi tertentu yang dijual ke pembeli asing.

Baca Juga: Ada Paket Kuota Unlimited Telkomsel Mulai Rp3.000 Sehari Untuk Akses Media Sosial dan Streaming Video Nonstop

Pembaruan tersebut mencakup pemrosesan data, pengenalan ucapan dan teks yang merupakan bagian integral dari TikTok.

Menurut Kementerian Perdagangan China dan Kementerian Sains dan Teknologi, pembaruan ada pada aturan memformalkan manajemen ekspor teknologi dan melindungi keamanan nasional.

Meskipun pemberitahuan dari pemerintah China tidak menyebutkan nama TikTok atau pemiliknya ByteDance.

Tetapi aturan baru tersebut dapat memblokir penjualan TikTok ke perusahaan yang berbasis di AS seperti Microsoft.

Baca Juga: Tentara AS Dibela Fans di TikTok Setelah Dikecam Akibat Video Lelucon

Menurut para ahli yang dikutip oleh CNN, aturan baru tersebut kemungkinan akan memerlukan izin pemerintah untuk menjual TikTok ke perusahaan asing.

Penasihat Umum ByteDance, Erich Andersen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ByteDance sedang mempelajari aturan baru tersebut.

"Seperti halnya transaksi lintas batas, kami akan mengikuti hukum yang berlaku, yang dalam hal ini termasuk di AS dan China," ujar Andersen mengutip Android Central.

Potensi penjualan TikTok telah dipengaruhi oleh keputusan pemerintah, meskipun pemerintahan Trump-lah yang memengaruhi kesepakatan tersebut hingga saat ini.

Baca Juga: Wajib Dijual di AS, Tiktok Jadi Rebutan Microsoft, Amazon, Twitter dan Kini Ditawar Centricus Rp 290 Triliun

Presiden Trump mengancam akan melarang aplikasi tersebut sepenuhnya di AS kecuali sebagiannya dijual ke perusahaan AS.

Elena Chachko, dosen hukum di Harvard Law School, mengatakan kepada CNN bahwa peraturan baru pemerintah China mungkin menjadi bagian dari dinamika tit-for-tat.

Dia menambahkan, China menjelaskan negara Amerika Serikat tidak memiliki kendali penuh atas masa depan operasi TikTok AS dan potensi penjualan TikTok.

Baca Juga: Ribut dengan AS, Kevin Mayer Resmi Mundur Meski Baru 100 Hari Menjabat Sebagai CEO TikTok

TikTok memiliki nilai yang begitu besar berkat teknologi yang mendasarinya, termasuk AI dan algoritme.

Tindakan dari pemerintah China dapat mencegah teknologi ini dibeli oleh perusahaan yang berbasis di AS.

Dan tidak menutup kemungkinan Trump dengan ancamannya bisa membuat TikTok benar-benar tiada di Amerika Serikat.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : android central

Baca Lainnya