Nextren.com - Korea Utara dan Israel sedang berada di kondisi yang menengangkan.
Pasalnya Pemerintah Israel mengaku bahwa pihak keamanannya telah berhasil menggagalkan serangan siber yang diduga dilakukan oleh kelompok hacker asal Korea Utara pada hari Rabu (12/8).
Melansir dari NewYorkTimes, Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bahwa jajarannya telah berhasil membelokkan serangan tersebut dalam waktu yang tepat dan tidak ada kerusakan atau gangguan pada sistem komputernya.
Namun, peneliti keamanan ClearSky justru mengungkapkan hal yang berbeda.
Baca Juga: Garmin Akui Sistemnya Diserang Ransomware, Bagaimana Data Pelanggan?
Perusahaan yang menemukan adanya serangan Korea Utara ke Israel itu mengungkapkan bahwa para peretas tersebut sudah berhasil menembus sistem komputer.
Jadi, kemungkinan besar kalau data-data rahasia pemerintah telah dicuri.
Lebih lanjut ClearSky juga menjelaskan, metode serangan yang dilakukan oleh Korea Utara ini berawal dari pesan LinkedIn yang dikirim ke industri pertahanan Israel bulan Juni lalu.
Baca Juga: Tiga Orang Pemuda Jadi Otak Dibalik Peretasan Akun Twitter Tokoh Dunia
Peretas Korea Utara itu menyamar sebagai headhunter Boeing yang mengirim sebuah pesan kepada seorang insinyur senior di sebuh perusahaan yang memproduksi senjata untuk militer dan intiijen Israel.
Setelah menjalin kontak dengan Israel, para peretas meminta alamat email atau nomor telepon untuk terhubung melalui WhatsApp.
Selanjutnya, para peretas pun beralih ke panggilan langsung untuk meningkatkan kredibilitasnya.
Metode seperti ini dikatakan oleh ClearSky belum pernah ditunjukkan oleh Lazarus sebelumnya, mengutip dari NewYorkTimes.
Baca Juga: Dalang Pembobolan Akun Twitter Tokoh Dunia Ternyata Pernah Curi Bitcoin
Pihak Israel pun mengklaim kalau adanya serangan ini dilancarkan oleh grup hacker Lazarus yang juga dikenal sebagai Hidden Cobra.
Selain itu, grup hacker itu pun diduga didanai oleh pemerintah di Pyongyang.
Dengan adanya laporan ini, seorang pejabat keamanan Israel pun mengungkapkan kekhawatirannya.
Baca Juga: Situs Web Canon Sempat Down, Diduga Akibat Serangan Ransomware
Ia merasa khawatir kalau data yang dicuri bukan hanya digunakan oleh Korea Utara, namun juga Iran.
Seperti yang kita tahu, Iran dan Israel telah berperang melalui dunia maya sejak beberapa bulan terakhir.
Misalnya saja pada bulan April, pihak Israel mengklaim telah berhasil mengamankan infrastruktur airnya yang ingin diracuni oleh pihak Iran.
(*)