Google Ingin Agar Samsung Hapus Bixby dan Galaxy App Store di Perangkat

Kamis, 30 Juli 2020 | 15:00

Bixby

Nextren.com -Pengguna Samsung pastinya mengetahui aplikasi Bixby dan Samsung App Store.

Bixby dihadirkan oleh Samsung sebagai asisten suara seperti Google Asisten.

Begitu juga dengan Samsung App Store yang bisa menjadi platform pilihan untuk mencari aplikasi.

Dengan adanya kedua platform tersebut, Google meminta Samsung untuk berhenti menduplikat eksosistem Android, dan sebaliknya meminta promosikan Google.

Baca Juga: Samsung Galaxy Watch 3 Akan Hadir Dengan Kontrol Gestur Baru

Untuk mewujudkan hal tersebut, nampaknya Google bersedia membayar Samsung.

Web perlindungan Google biasa membagikan pendapatan iklan dan pendapatan aplikasi Play Store dengan produsen ponsel.

Sehingga tidak dikhawatirkan, Google akan menawarkan Samsung bagian yang lebih tingg agar perusahaan teknologi Korea Selatan tersebut mau menurutinya.

Bixby telah diluncurkan oleh Samsung sejak tahun 2017 dan Samsung banyak menginvestasikan uang pada platform itu.

Baca Juga: Gopay dan GMI Luncurkan Fitur Infaq Digital Terbaru Untuk Masjid

Meski begitu, Bixby terlihat masih belum terlalu sukses.

Samsung mengakuisisi startup asisten Viv Labs, yang didirikan oleh pencipta Siri, dan membuat perusahaan bekerja meningkatkan Bixby.

Tetapi asisten suara Samsung masih tidak bisa bertahan di kerumunan yang sama dengan Asisten Google, Siri Apple, dan Amazon Alexa.

Mengutip Ars Technica, asisten suara pada dasarnya adalah penghubung ke mesin pencari dan ekosistem layanan.

Baca Juga: Netflix Akan Sediakan Konten Khusus untuk Pengguna Hape Samsung

Dua hal tersebut ialah yang tidak benar-benar diinvestasikan Samsung, jadi sulit bagi perusahaan untuk mengubah Bixby menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Kesenjangan ekosistem Samsung memperlihatkan bahwa Bixby mengandalkan web layanan pihak ketiga atau mengendalikan aplikasi pada smartphone Samsung yang sebagian besar menggunakan aplikasi Android berbasis Google.

Adapun Samsung App Store Galaxy digunakan untuk memperbarui aplikasi Android inti Samsung yang sudah ada sejak membeli smartphone.

Sebenarnya tidak ada ketentuan di lisensi Google yang mengharuskan produsen smartphone berhenti membangun layanan yang bersaing dan menggandakan.

Baca Juga: Regulator Australia Sebut Google Pakai Data Pengguna Demi Iklan

Berdasarkan laporan baru dari Reuters, Samsung sedang mempertimbangkan untuk melepaskan asisten virtual Bixby dan toko Aplikasi Galaxy dari perangkat selulernya sebagai bagian dari kesepakatan pembagian pendapatan global baru dengan Google Alphabet Inc.

Tetapi Samsung mengatakan tidak memiliki rencana untuk menjatuhkan Bixby atau Galaxy Store dari perangkatnya, dan mengatakan bahwa kedua layanan tersebut merupakan bagian penting dari ekosistem Galaxy.

Kedua perusahaan tersebut akan mendiskusikannya pada hari Jumat, 31 Juli nanti.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Reuters, ARS Technica

Baca Lainnya