Dokter Online Alami Lonjakan Aktivitas Digital Terbanyak Selama Pandemi

Rabu, 22 Juli 2020 | 16:00
Digital Vision

Telemedicine

Nextren.com - Kondisi pandemi telah memukul berbagai segmen pasar di Indonesia.

Meski begitu, aktivitas secara daring dikatakan telah mengalami peningkatan cukup signifikan.

Itu jelas terjadi karena penggunaan internet untuk berbagai macam kegiatan saat ini menjadi sektor penting untuk masyarakat.

Seperti yang kita tahu, sistem pendidikan di Indonesia saat ini sudah berjalan layaknya sekolah normal dengan versi virtual.

Baca Juga: Riset Laporkan 3 Masalah yang Ditemui Penjual Online di Masa Pandemi

Hal ini pun dibeberkan oleh Staff Khusus Kemenkominfo Bidang Layanan dan SDM, Dedy Permadi.

Ia mengatakan kalau di masa pandemi seperti sekarang, peningkatan di sektor pendidikan telah melonjak hingga 1 juta orang.

Penambahan itu diklaim oleh Dedy berdasarkan data selama satu bulan ke belakang saja.

Baca Juga: Tantangan Belajar di Masa New Normal, Pentingnya Platform Belajar Mengajar yang Lengkap

"Lompatan orang yang belajar daring dalam satu bulan saja, bisa sampai 1 juta orang peningkatannya," ucapnya dalam sesi webinar.

Selain itu, Dedy juga menyampaikan kalau sektor selanjutnya yang alami peningkatan aktivitas digital adalah aplikasi telemedicine.

Selama COVID-19, banyak orang yang enggan untuk langsung mengunjungi rumah sakit untuk memeriksa kesehatan.

Jadi tidak heran kalau aplikasi dokter online ini memgalami peningkatan selama pandemi.

Baca Juga: Alibaba Group Akan Buka Pusat Data Ketiga di Indonesia Awal Tahun 2021

Untuk angkanya sendiri, Dedy mengklaim kalau sektor telemedicine alami peningkatan 600 persen atau setara dengan 32 juta pengguna baru untuk semua aplikasi.

Dengan hasil tersebut, pihak Kemenkominfo menilai kalau ini adalah sebuah kemajuan bagi pola aktivitas digital masyarakat.

Seperti yang kita tahu, Pemerintah Indonesia saat ini memang sedang berupaya untuk melakukan percepatan digitalisasi.

Dalam beberapa kesempatan terpisah, Menkominfo RI, Johnny G. Plate juga sempat menjelaskan bahwa kondisi pandemi sekarang bisa menjadi momentum Indonesia untuk melakukan transformasi digital.

Baca Juga: Lazada dan Kementrian Koperasi Hadirkan Program Kakak Asuh, Targetkan 2 Juta UMKM Go DIgital

Namun kendala yang masih terjadi masih cukup banyak, mulai dari minimnya pengetahuan teknologi untuk para pengusaha di pelosok daerah hingga kesiapan jaringannya di Indonesia.

Selain itu, startup startup yang ingin melakukan digitalisasi juga perlu untuk menentukan penyedia layanan data center yang baik.

Sektor Dengan Dampak Terbesar

Kendati ada dua sektor yang alami peningkatan signifikan selama pandemi.

Ternyata, cukup berbanding terbalik dengan apa yang dialami oleh bisnis travel.

Baca Juga: Inilah 4 Upaya Pemerintah Mengatasi Serangan Siber di Dunia Digital

Aktivitasnya pada sektor travel memang meningkat, namun lebih banyak pada aksi pembatalan tiket keberangkatan.

Dedy menyatakan kalau industri travel Indonesia alami penurunan hingga 90 persen.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya