Jack Dorsey Bos Twitter, Ikut Program Sumbangan yang Bisa Hidupi 7 Juta Orang

Jumat, 10 Juli 2020 | 12:30

Jack Dorsey

Nextren.com - Jack Dorsey merupakan penemu dan pemilik media sosial Twitter.

Ia mendirikan Twitter sejak tahun 2008 dan saat ini masih bertahan menjadi platform medsos yang populer bagi pengguna internet.

Menurut laporan, kekayaan Dorsey di tahun ini telah mencetak angka 7,5 miliar USD atau sekitar 108 triliun Rupiah.

Kendati demikian, pria berusia 43 tahun itu juga dikenal sebagai seorang yang dermawan.

Baca Juga: Bos Twitter Sumbang Hampir 30 Persen Kekayaannya Untuk Korban Covid-19

Melansir dari TechInsider, pada hari Kamis (9/7), Dorsey dikabarkan telah masuk ke dalam program sumbangan yang dicanangkan oleh sebagian walikota AS.

Program tersebut dikatakan berbentuk penggalangan dana atau sumbangan yang akan bisa berdampak kepada 7 juta orang Amerika di 14 kota berbeda.

Dari total kota itu masuk beberapa kota besar seperti Los Angeles, Atalanta, Newark, New Jersey, dan Mississippi.

Baca Juga: Bos Twitter Bebaskan Durasi Work From Home Bagi Seluruh Karyawan, Bahkan Bisa Permanen!

Walikota yang terlibat di dalamnya mengatakan bahwa rencana ini merupakan program percontohan untuk pendapatan terjamin bagi para warga yang dalam kondisi kurang baik.

Wabah COVID-19 yang telah menyerang sektor ekonomi menjadi salah satu latar belakangnya adanya program tersebut.

Terkait jumlah dana yang disumbangkan Dorsey, BusinessInsider mencatat bahwa CEO Twitter tersebut akan menggelontorkan dana sekitar 3 juta USD.

Bentuk dalam pendanaan ini juga akan berbentuk Universal Basic Income atau pemasukan dasar.

Baca Juga: Facebook Masih Jadi Sosial Media yang Paling Sering Dipakai, Diikuti Twitter Instagram dan TikTok

Meski begitu, kelompok ini tidak menentukan siapa saja yang akan memenuhi syarat terkait pemberian sumbangan dan jumlah yang akan diterima setiap bulannya.

Sejauh ini baru ada dua kota yang dikatakan bakal menerima sumbangan dana dari program tersebut yaitu Jackson, Mississippi dan Stockton, California.

Program itu pun diklaim bisa menjadi cara terbaik untuk meratakan pendapatan warga Amerika yang terdampak oleh pandemi.

Namun, para kritikus menyatakan bahwa pemberian dana itu bisa membuat para penerimanya berhenti dari pekerjaannya.

Baca Juga: Twitter Kepergok Sebarkan Informasi Pribadi Akun Bisnis Penggunanya

Jika melirik ke belakang, eksprimen Dorsey terhadap program pendanaan dasar ini bukan lah yang pertama dilakukan di Amerika.

Sebab mantan kandidat presiden AS, Andrew Yang juga sempat memberikan 500 USD kepada 20 warga New York setiap bulannya hingga lima tahun ke depan melalui organisasi serupa.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto