Kofax Luncurkan Program Baru Untuk Permudah Kinerja Perusahaan

Minggu, 05 Juli 2020 | 11:53
Asia Nikkei

Ilustrasi karyawan perusahaan di Jepang

Nextren.com -Kofax meluncurkan program baru untuk Solusi Pembiayaan Perdagangan (2/7), untuk digunakan perusahaan.

Kofax merupakan pemasok perangkat lunak Automasi Cerdas untuk transformasi alur kerja secara digital.

Program baru tersebut dibangun pada platform Automasi Cerdas Kofax, dengan kerangka kerja kode rendah (low code) yang dapat dikonfigurasi menjadi mempercepat automasi alur kerja pembiayaan perdagangan dari awal hingga akhir.

Solusi ini mengautomasi pemrosesan dokumen transaksi dalam bentuk kertas dan elektronik.

Sehingga bank dan lembaga keuangan lain dapat meningkatkan efisiensi dan kepatuhan terhadap persyaratan sekaligus mengurangi waktu pemrosesan.

Baca Juga: The NextDev Telkomsel dan Huawei Gelar Rangkaian Webinar Bertema 5G, Cloud, IoT, Big Data dan AI untuk bisnis

"Automasi cerdas dan transformasi digital sangat penting dalam industri pembiayaan perdagangan, terutama saat ini," ujar Kurt Albertson, Principal di The Hackett Group.

Ia juga menjelaskan pelaku pembiayaan perdagangan perlu semakin efisien demi mematuhi persyaratan dan meningkatkan akurasi.

Alasan adanya program ini karena perusahaan dalam proses pembiayaan perdagangan melibatkan dokumen dalam jumlah besar dan diperkirakan bisa memakan waktu untuk dikerjakan.

Contohnya untuk menyelesaikan satu surat kredit, atau yang lebih dikenal dengan sebutanletter of credit (LC), sering kali diperlukan pemrosesan dan adjudikasi lebih dari 50 dokumen oleh berbagai pihak.

Baca Juga: Adobe Photoshop Camera Segera Hadir, Berbasis AI dan Bertabur Filter Keren

Kofax juga menjelaskan pengerjaan tersebut juga bisa memakan waktu berhari-hari untuk melakukan adjudikasi atas ketidakserasian yang lazim terjadi.

Pemrosesan dokumen secara manual yang memerlukan banyak tenaga dan biaya ini sangat membatasi kapasitas dan skalabilitas perusahaan.

Serta memperbesar peluang terjadinya pelanggaran yang pada akhirnya bisa menimbulkan penalti serius.

Mengautomasi proses ini merupakan pekerjaan yang rumit karena besarnya volume dokumen dalam tiap transaksi, banyaknya lembaga yang terlibat dan beragamnya sistem yang digunakan.

Baca Juga: Modus dan Kronologi Bobolnya Rp 21,2 juta di Bank Rekening BTPN, Tertipu Lewat Medsos

Ketiadaan standardisasi global untuk proses pembiayaan perdagangan menyebabkan jumlah bank yang saat ini menggunakan proses automasi belum mencapai 25%.

Chris Huff, Chief Strategy Officer di Kofax mengatakan bank dan lembaga lain yang menangani pembiayaan perdagangan global menggunakan beragam proses untuk melindungi pembeli dan penjual.

Mereka juga sekaligus memastikan perdagangan tersebut mematuhi persyaratan.

"Penerapan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk mengautomasi proses di sepanjang alur kerja pada akhirnya akan menghemat biaya operasional, sehingga peningkatan efisiensi yang dihasilkan pun signifikan," ungkap Chris.

Baca Juga: 5 HP Kelas Menengah Terkencang Versi AnTuTu di Bulan Juni 2020

Kofax mengklaim telah mengembangkan solusi pembiayaan perdagangan ubah suai untuk tiga lembaga perbankan dan penyedia layanan pembiayaan perdagangan terbesar di dunia.

Mereka juga dikatakan berhasil menghemat biaya berkat proses yang lebih efisien dan optimal.

Kerangka kerja Solusi Pembiayaan Perdagangan baru ini secara signifikan mempersingkat waktu antara tindakan dan perolehan manfaatnya.

Dengan menyertakan dokumen perdagangan terlatih (pre-trained), peraturan validasi Swift MT700 yang telah ditentukan sebelumnya, serta dasbor operasional yang menampilkan keseluruhan proses dari awal hingga akhir.

Baca Juga: Setelah TWS Buds Air Laris, realme Siapkan Produk AIoT Berikutnya

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya