Nextren.com - Facebook dilaporkan membuat kesalahan dengan adanya penyebaran data pengguna kepada para pengembang.
Hal tersebut merupakan sebuah pelanggaran dan sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh perusahaan manapun.
Apalagi Facebook merupakan salah satu media sosial yang memiliki jumlah pengguna terbanyak di dunia.
Melansir dari Engadget, ada ribuan pengembang yang diduga telah menerima data-data pengguna Facebook tersebut.
Baca Juga: 160 Perusahaan Boikot Iklan di Facebook, Nilai Perusahaan Turun Rp 1025 Triliun
Lebih lanjut dikatakan kalau data yang tersebar itu adalah data-data para pengguna yang sudah tidak aktif.
Ini dianggap sebagai sebuah kabar yang meresahkan bagi para penggunanya yang terdampak.
Pasalnya, pengguna dapat menghubungkan aplikasi pihak ketiga dengan Facebook.
Baca Juga: Facebook Akhirnya Menutup Celah Iklan Politik Jelang Pemilu AS
Artinya, pengembang dapat memiliki akses ke informasi pribadi dari mereka yang memiliki aplikasi semacam itu yang ditautkan ke akun Facebook.
Kendati demikian, laporan lain mengatakan kalau pengguna yang tidak membuka Facebook selama 90 hari atau lebih juga mengalami peristiwa tersebut.
Sejauh ini pihak perusahaan pun belum mengungkapkan berapa banyak pengguna yang telah terkena dampak.
Baca Juga: Facebook Masih Jadi Sosial Media yang Paling Sering Dipakai, Diikuti Twitter Instagram dan TikTok
Facebook juga tidak merinci secara pasti data apa saja yang mungkin telah dibagikan secara tidak sengaja tersebut.
Apa yang terjadi pada perusahaan milik Mark Zuckerberg itu sebenarnya sudah pernah terjadi di tahun 2018.
Saat itu ada laporan dari Cambridge Analytica dan Facebook pun sudah meresponnya.
Perusahaan menyatakan kalau pihaknya akan menutup akses kepada para pengembang untuk bisa mendapatkan data pengguna yang sudah tidak aktif.
Dengan adanya laporan ini, sejumlah asumsi mempertanyakan kebijakan yang sudah dikatakan Facebook kala itu.
Baca Juga: Facebook Hadirkan Dark Mode di Smartphone, Sayang Bukan di Android
Perusahaan pun dikabarkan telah memberikan pernyataan terkait laporan terbaru ini.
"Kami belum melihat bukti bahwa masalah ini menghasilkan berbagi informasi yang tidak konsisten dengan izin yang diberikan orang ketika mereka masuk menggunakan Facebook," tulis perusahaan itu, seperti yang dikutip dari Engadget.
Baca Juga: Insinyur Penting Facebook Dipecat, Gara-gara Kritik Pembiaran Postingan Rasis Donald Trump
Selain itu, proses penyelidikan juga dikatakan sedang terus diupayakan oleh Facebook sejak adanya laporan pada hari Rabu (1/7) kemarin.
Facebook mengklaim bahwa masalah ini akan diperbaiki segera setelah ditemukan.
(*)