Meski Pajak Sudah Berlaku, Harga Game Steam Masih Tetap Sama Kok!

Nextren.com -Mulai hari ini (1/7), pemerintah resmi menetapkan aturan pemungutan pajak untuk transaksi game digital.

Jadi, setiap pembelian game, item, bundle, skin, dan beragam hal lainnya yang dilakukan secara digital, akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Melansir Kompas Tekno, kebijakan itu disebutkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK Nomor 48/PMK.03/2020).

Pemerintah menetapkan bahwa setiap transaksi yang dilakukan bakal dipungut PPN sebesar 10%.

Munculnya kebijakan ini, disinyalir jadi salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan keadaan ekonomi di Indonesia akibat COVID-19.

Seperti diketahui, industri game jadi satu-satunya yang tetap berjaya meski dihantam pandemi.

Saat ini, di Indonesia saja, industri game mengalami pertumbuhan sebesar 10-20%.

Setelah diberlakukannya kebijakan tersebut, muncul kecemasan dari kalangan gamers di Indonesia.

Pasalnya, dengan adanya pajak yang diambil, kemungkinan besar dapat berdampak pada harga jual game itu sendiri.

Yap, bukan tidak mungkin, secara tiba-tiba harga game di beberapa platform distribusi digital, seperti Steam dan Epic Games Store akan melonjak naik.

Bahkan, Steam telah mengumumkan secara resmi bahwa pembelian game di Indonesia bakal dikenakan pajak.

Namun, kekhawatiran itu, ternyata hingga saat ini masih belum terbukti.

Menurut pantuan tim GridGames di salah satu platform distribusi game digital, Steam, tidak ada perubahan harga yang terjadi.

Ketika sudah memasuki tahap akhir dari pembelian, maka akan tertera detail penjelasan terkait skema PPN 10%.

Berdasarkan penjelasannya, harga yang dijajakan saat ini sudah termasuk dengan PPN 10%.

Jadi, pengguna tidak akan terkena dampak yang siginifikan dari aturan pemerintah tersebut.

Beban pemungutan PPN sudah ditanggung oleh pihak Steam sehingga pengguna dapat tetap berbelanja dengan harga normal.

Jadi, pengguna dipastikan tidak akan terkena dampak yang siginifikan dari aturan pemerintah tersebut. (*)