Ajak Boikot Huawei, AS Tawarkan Dana ke Berbagai Negara Untuk Ganti 5G Huawei

Rabu, 24 Juni 2020 | 20:10
Nikkei Asian Review

Ilustrasi jairngan 5G milik Huawei

Nextren.com -Persaingan Amerika Serikat dengan negara Cina khususnya Huawei di bidang teknologi sepertinya masih memanas.

Padahal sebelumnya terdengar kabar bahwa Huawei bisa bekerjasama lagi dengan negara tersebut dengan sebuah syarat yang diajukan pemerintah AS.

Awal minggu ini, seorang diplomat Brazil mengungkapkan bahwa pemerintah AS memberikan dana kepada perusahaan di negara itu dan wilayah lain untuk membeli peralatan jaringan 5G dari saingan Huawei.

Amerika Serikat memiliki sebuah tujuan yang dikatakan untuk membantu membiayai operator telekomunikasi di Brazil dan negara-negara lain.

Baca Juga: Setelah Lama Diblokir, Huawei Bisa Kerja Sama Lagi Dengan Perusahaan AS Pakai Syarat Ini

Kejadian tersebut juga dianggap untuk mencegah AS membeli teknologi 5G dari perusahaan China yang disebut untrusted, yang diyakini merupakan Huawei.

Menurut Todd Chapman, seorang diplomat AS, alternatif yang sesuai untuk teknologi 5G telah ditemukanlewatEricsson, Nokia, dan Samsung.

Dana yang diberikan telah dialokasikan dari US International Development Finance Corporation (DFC) sebuah lembaga pemerintah yang membiayai proyek-proyek pembangunan swasta.

Mengutip Gizmochina, Chapman juga menyatakan bahwa Huawei Technologies tidak dapat dipercaya sebagai mitra yang akan membantu membangun 5G di seluruh dunia, meskipun Huawei merupakan penyedia peralatan telekomunikasi terbesar di dunia.

Baca Juga: Pengguna 5G Tahun 2025 Diprediksi Mencapai 2.8 Miliar, Termasuk Indonesia?

Huawei diketahui telah berada di Brazil selama lebih dari 20 tahun dan telah bermitra dengan operator telekomunikasi lokal untuk menguji jaringan 5G di wilayah tersebut.

Pengujiannya telah membangun tulang punggung infrastruktur terkait bandwidth yang lebih baru dan lebih cepat menggunakan peralatan China.

Operator telekomunikasi yang sudah bermitra dengan Huawei yaitu Telefonica Brasil SA, TIM Participacoes SA, America Movil's Claro dan Oi SA.

Penyediaan dana dari Amerika Serikat untuk negara-negara lain itu diperkirakan menjadi sebuah tekanan ke perusahaan besar teknologi di China tersebut.

Baca Juga: FiberisasiXL Axiata Capai 200 Kota dan Kabupaten, Antisipasi Jaringan 5G

Baru-baru ini sanksi sebuah telah memotong pasokan chip dari TSMC dan bahkan telah mendesak pemerintah lain untuk menghapus kehadiran infrastruktur 5G Huawei.

"Kami hanya memberi tahu teman-teman dan sekutu kami di Brazil, kami memiliki keprihatinan yang dibagikan oleh banyak negara di dunia, bahwa teknologi seperti itu bukanlah cara yang harus ditempuh," ujar Chapman.

Bila melihat apa yang sudah dilakukan oleh Huawei untuk membantu operator, contohnya juga sudah ada di Indonesia.

Huawei membantu Tri indonesia untuk membangun data center baru dan tak lupa juga dengan jaringan 5G.

Baca Juga: Tri Indonesia Kerja Bareng Huawei Bangun Data Center Baru dan Siapkan 5G

Penjualan produk smartphone Huawei juga termasuk bagus karena bisa mengalahkan Samsung, padahal produknya saat ini tidak bisa menggunakan layanan Google.

Banyak upaya yang ditunjukkan oleh Huawei dengan teknologinya, setelah Amerika Serikat menutup akses perusahaan tersebut.

Namun, Amerika Serikat nampak teguh dengan pendiriannya yang sudah menjauhkan Huawei di negaranya sendiri.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber Gizmochina