Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Koneksi 5G adalah jaringan terbaru yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Dipergunakan di beberapa negara pada akhir tahun lalu, jaringan jenis ini terus mengalami peningkatan jumlah pengguna hingga kwartal kedua tahun 2020.
Ericsson sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi juga telah melakukan riset terkait 5G.
Dari hasil penelitiannya, diketahui ada sekitar 44 persen konsumen percaya kalau koneksi 5G dapat memberikan keuntungan sosial.
Baca Juga: Kejauhan Bicara 5G, Ternyata 46 Persen Pengguna Ponsel Dunia Masih Pakai 2G dan 3G!
Apalagi, saat ini masyarakat dunia masih dihadapkan dengan kebijakan karantina dari COVID-19.
Hal itu membuat masyarakat percaya kalau koneksi terbaru ini dapat memberikan pengalaman yang lebih baik saat rapat virtual.
Selain itu, penggunaan 5G juga dikatakan dapat membantu dunia industri di masa depan.
Lalu, berapa jumlah pengguna 5G jika permintaan terhadap koneksi tersebut terus bertumbuh?
Baca Juga: 5 Hambatan Penerapan 5G di Indonesia, Meski Operator Siap Masuk 5G
Mengutip dari apa yang dikatakan oleh Magnus Ewerbing, selaku CTO APAC for Ericsson.
Koneksi jaringan 5G kemungkinan besar akan memiliki jumlah pelanggan mencapai 2,8 miliar pengguna di tahun 2025.
Prediksi tersebut melihat dari jumlah pengguna jaringan tersebut di tahun 2019 yang kemungkinan akan menembus angka 190 juta pelanggan.
Selain itu, pihak Ericsson juga mengatakan kalau nantinya akan ada 70 layanan provider yang akan siap beralih ke jaringan 5G.
Baca Juga: Internet 5G Berkecepatan 1000Mbps Sudah Tersedia di Everest, Gunung Tertinggi di Dunia
Sejauh ini untuk wilayah Asia Tenggara, Oceania, dan India, baru ada tiga provider yang siap untuk mendukung jaringan 5G yaitu Optus (Australia), Telstra (Australia), dan True (Thailand).
Nah, berbicara soal ketersediaan 5G di Indonesia, ternyata telah dilakukan berbagai upaya untuk menghadirkan koneksi jaringan baru tersebut.
Country Head Ericsson Indonesia, Jerry Soper mengatakan, "Sebenarnya kami melakukan demonstrasi pertama sekitar tahun 2017."
"Kami sudah melakukannya setiap tahun karena begitu banyak pekerjaan sudah terjadi dalam hal teknologi," lanjutnya.
Baca Juga: Bos Huawei dan Xiaomi Ikut Siapkan Koneksi 6G, Akan Hadir 10 Tahun Lagi
Meski begitu, pihak Ericsson mengatakan terus mendukung upaya pemerintah untuk menghasilkan koneksi yang mempuni untuk koneksi 5G.
Soper juga mengatakan kalau pihaknya ingin melihat kualitas jaringan 5G, setidaknya di frekuensi 2,6GHz atau 3,5GHz di Indonesia.
"Kami sangat yakin bahwa itu (5G) akan terjadi pada waktunya dan segera, setelah itu (kualitas jaringan) tersedia," pungkasnya.
(*)