Setelah Lama Diblokir, Huawei Bisa Kerja Sama Lagi Dengan Perusahaan AS Pakai Syarat Ini

Rabu, 17 Juni 2020 | 15:00

Rotating Chairman Huawei, Eric Xu

Nextren.com - Huawei merupakan salah satu perusahaan asal Tiongkok yang masuk dalam daftar hitam entitas Amerika Serikat.

Hal ini membuatnya tidak bisa bekerja sama dengan perusahaan AS sejak bulan Mei tahun 2019.

Diketahui juga kalau masa pemblokiran Huawei dari perusahaan Amerika telah diperpanjang hingga tahun depan sesuai dengan apa yang ditanda tangani oleh Presiden Donald Trump beberapa waktu lalu.

Namun sepertinya larangan itu akan sedikit melonggar dengan adanya aturan baru yang ditetapkan oleh Pemerintah Amerika.

Baca Juga: Donald Trump Perpanjang Durasi Pemblokiran Huawei Hingga Tahun 2021

Melansir dari PhoneArena, Departemen Perdagangan AS telah memposting sebuah aturan baru pada hari Selasa (16/6).

Dalam aturan tersebut ada kemungkinan kalau Huawei sebagai perusahaan teknologi asal Tiongkok dapat kembali mengembangkan standar koneksi 5G bersama perusahaan AS.

Beberapa pejabat industri mengatakan bahwa keberadaan Huawei dan beberapa perusahaan teknologi lainnya telah menjadi bumerang dalam pengembangan standar yang ada di negaranya.

Baca Juga: Huawei P40 dan P40 Pro+ Masuk Indonesia, Harganya Lebih Murah!

Reuters melaporkan kalau hal ini sudah disetujui dan dikirim ke Daftar Federal untuk segera diterbitkan aturan resminya pada hari Kamis besok.

Jadi, dalam aturan baru ini, pihak AS akan mengubah daftar entitas Huawei dan perusahaan lainnya yang seperti sebelumnya sudah diketahui.

Meski begitu, Huawei juga harus menjalankan beberapa aturan yang ditetapkan oleh Pemerintah AS untuk bisa kembali melakukan kegiatan.

Baca Juga: Bos Huawei dan Xiaomi Ikut Siapkan Koneksi 6G, Akan Hadir 10 Tahun Lagi

Dalam aturan tersebut tertulis, "(Huawei) terus berpartisipasi dalam banyak organisasi standar internasional penting di mana perusahaan AS juga berpartisipasi," seperti yang dikutip dari PhoneArena.

"Karena standar internasional berfungsi sebagai blok bangunan untuk pengembangan produk dan membantu memastikan fungsionalitas, interoperabilitas, dan keamanan produk," lanjutnya.

Naomi Wilson selaku Dewan Industri Teknologi Informasi, yang mewakuli perusahaan teknologi mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh AS saat ini adalah sebuah langkah yang ditunggu-tinggu.

Baca Juga: Siasat Huawei Saat Ditekan AS dan Inggris Dalam Pembangunan Jaringan 5G

Meski begitu, Andy Updegrove mengatakan bahwa Pemerintah AS juga harus mengingkat kalau kebijakan baru ini tidak bisa membantu perusahaan negaranya di setiap kasus.

Pihak Huawei pun saat ini masih melakukan diskusi terkait standar-standar bersama rekannya.

Jika kebijakan ini memang benar akan berjalan, tidak menutup kemungkinan kalau Google akan bisa kembali lagi beroperasi di Huawei meskipun masih dalam tahap waktu yang panjang.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto