Kerusuhan dan Kekacauan di Amerika Malah Disukai Iran, Rusia, China dan Turki

Kamis, 04 Juni 2020 | 22:01
David Guttenfelder/National Geographic

Pesepeda melintasi bangunan yang terbakar saat demonstrasi di Minneapolis.

Nextren.com - Kekacauan disertai kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat menjadi perhatian dunia.

Jerusalem Post memberitakan, sejumlah negara tampak 'happy' dengan kejadian tersebut.

Pada hari Senin (1/6/2020), misalnya, media Iran banyak memberitakan sejumlah kisah yang menyoroti "keruntuhan" AS dengan mengutip sumber-sumber dari Rusia.

Mengutip Jerusalem Post, AS menjadi negara paling kuat di dunia setelah Uni Soviet dan negara-negara sekutunya hancur berantakan pada tahun 1989.

Baca Juga: Donald Trump Ancam Tutup Medsos Karena Tak Terima Cuitannya Dianggap Menghasut dan Tak Berdasar

Namun, Rusia, China, Iran, dan Turki berusaha untuk bekerja sama lebih erat dan sering duduk di forum global yang tidak dihadiri AS.

Disebutkan, demi mengoordinasikan upaya melawan AS, negara-negara ini memiliki media pemerintah yang didanai dengan baik, seperti RT, TRT, Tasnim and Fars News Iran dan sejumlah media Tiongkok.

Kebijakan negara-negara ini adalah perlahan-lahan merusak AS dan menunggu saat-saat kelemahan AS untuk mendorong agenda mereka.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan baru-baru ini terkait kerusuhan di AS, dengan mengatakan bahwa Amerika adalah bagian dari "tatanan yang tidak adil" di dunia.

Baca Juga: Perusahaan Digital Netflix cs Bakal Kena Pajak, Donald Trump Tidak Terima

Mantan presiden Iran membuat komentar serupa tentang tatanan AS yang terus menurun.

Ini merupakan referensi ke konsep poros perlawanan di Iran, dan kekalahan arogansi AS.

Saat ini, aksi protes di AS dan krisis Covid-19 telah menyebabkan situasi di Washington menurun dengan cepat.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa AS sekarang harus berurusan dengan kesalahan polisi dan membanding-bandingkan AS dengan Rusia.

"Syukurlah, hal-hal yang terjadi di Amerika tidak terjadi di Rusia," katanya seperti yang ditulis media TASS Rusia.

Baca Juga: Bos Twitter Bela Perusahaannya Yang Diancam Tutup Oleh Donald Trump

NBCNews juga menuliskan berita yang sama.

China, Rusia dan Iran menggunakan media yang disponsori negara untuk menyerang AS atas pembunuhan George Floyd dan kerusuhan sipil yang terjadi.

Menurut sebuah laporan yang dirilis Rabu (3/6/2020) oleh sebuah perusahaan swasta, tidak ada bukti adanya operasi pengaruh online yang mirip dengan campur tangan Rusia dalam kampanye presiden 2016.

"Musuh AS menggunakan gejolak di media tradisional dan sosial dengan menggunakan narasi mereka yang sedemikian rupa," demikian bunyi laporan oleh Graphika, yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis volume besar lalu lintas media sosial, seperti yang dikutip dari NBCNews.

Baca Juga: iPhone Jarahan Demonstran AS Tak Bisa Dipakai atau Dijual Karena Dikunci Jarak Jauh

Ketiga negara menggunakan kehadiran editorial online mereka yang substansial untuk mengkritik pembunuhan Floyd, reaksi polisi terhadap protes, dan Presiden Donald Trump. Akan tetapi, menurut laporan itu, tujuan mereka tampaknya berbeda.

“Tujuan utama Tiongkok tampaknya adalah untuk mendiskreditkan AS atas tindakan keras Tiongkok terhadap Hong Kong.

Tujuan utama Iran tampaknya adalah untuk mendiskreditkan AS terhadap catatan hak asasi manusia Iran dan untuk menyerang sanksi AS," kata laporan tersebut.

Baca Juga: Drone Nuklir Rusia Poseidon, Bisa Dikontrol Hingga 10 Ribu Km dan Picu Tsunami Saat Meledak

Ditambahkan pula, “Media-media yang dikendalikan oleh Rusia sebagian besar terfokus pada fakta-fakta aksi protes, sejalan dengan praktik yang sudah berlangsung lama dalam meliput unjuk rasa di Barat; beberapa konten editorial individual juga menyerang kritikus Kremlin dan media arus utama."

"Malam ini, aktivitas media sosial tentang # protes & reaksi balasan dari akun media sosial terkait dengan setidaknya 3 musuh asing. Mereka tidak membuat divisi ini. Tapi mereka aktif memicu & mempromosikan kekerasan & konfrontasi dari berbagai sudut."

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Iran, Rusia, China, Turki merayakan kekacauan di Amerika"Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie

Tag

Editor : Wahyu Subyanto