Terdampak Corona, Tesla Potong Gaji Karyawan 10- 30 Persen Selama WFH

Rabu, 08 April 2020 | 18:00
Wired

Tesla

Nextren.com - Perusahaan-perusahaan saat ini sedang mengalami kegalauan yang cukup besar.

Kerugian yang dihadapi oleh berbagai perusahaan dampak dari adanya coronavirus di dunia membuat sejumlah kebijakan dibuat untuk bisa mempertahankan eksistensi.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan tersebut antara lain adalah pemotongan gaji karyawan dan pemutusan kerja (PHK) kepada pegawai-pegawainya.

Hal itu sudah dapat dilihat sendiri di Indonesia, banyak pegawai perusahaan yang di berhentikan karena ketidakmampuan perusahaan untuk membayar upah karyawannya tersebut.

Baca Juga: Meski Akan Tutup, Bos Tesla Tetap Remehkan Wabah Virus Corona

Nampaknya hal serupa juga terjadi di salah satu perusahaan teknologi penghasil mobil listrik, Tesla.

Perusahaan yang dimiliki oleh Elon Musk ini, dikabarkan telah melakukan kebijakan untuk memotong gaji karyawannya.

Melansir dari TechCrunch, Tesla memotong sekitar 10% - 30% gaji tersebut, termasuk karyawan cuti.

Baca Juga: Cara Mudah Hutang di Tokopedia Saat Kehabisan Modal Untuk Jualan Online

Untuk detilnya, pemotongan gaji sebesar 30% akan diberlakukan untuk wakil presiden.

Direktur dan eksekutif akan mendapatkan pemotongan sebesar 20%.

Untuk pemotongan gaji 10%, akan diberlakukan untuk tenaga kerja sisanya.

Baca Juga: Efek Corona Virus, Pabrik Mobil Listrik Tesla Harus Tutup dan Alami Gangguan Produksi

Toolshero

CEO Tesla, Elon Musk merilis lagu bergenre EDM.

Pemberlakuan kebijakan ini dikabarkan mulai berlaku pada tanggal 13 April mendatang.

Untuk batas akhirnya, diketahui bahwa Tesla akan menghentikannya pada akhir kuartal kedua yang masih menyisakan 2 bulan lagi.

Sambil menjalankan kebijakan tersebut, Tesla juga menambah durasi untuk para pekerjanya yang masih harus bekerja di pabrik hingga 4 Mei 2020.

Baca Juga: Jakarta Resmi Terapkan PSBB, Inilah Hal yang Dibatasi dan Dibolehkan

"Sementara kami terus menjalankan operasi kritis minimum saja, kami berharap untuk melanjutkan produksi normal di fasilitas AS kami pada tanggal 4 Mei, kecuali jika ada perubahan signifikan," ungkap Kepala Departemen Sumber Daya Manusia Tesla, Valerie Workman.

"Sampai saat itu, penting kita mengambil tindakan untuk memastikan kita tetap di jalur untuk mencapai rencana jangka panjang kita," lanjutnya , seperti yang dikutip dari TechCrunch.

Untuk kebijakan pemotongan gaji karyawan tersebut, Tesla mengaku bahwa ini adalah pengorbanan bersama untuk maju selama masa-masa (pandemi) sulit ini.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya