6 Alasan Indonesia Tidak Melakukan Lockdown Dalam Wabah Virus Covid-19

Kamis, 02 April 2020 | 16:15
businessinsider.sg

Virus Corona menyebar dengan cepat

Nextren.com - Penyebaran virus corona yang sangat cepat, membuat banyak negara memutuskan untuk melakukan lockdown, baik dalam skala kota maupun skala negara.
Dalam kebijakan lockdown, semua aktifitas masyarakat di luar rumah akan dilarang total, dan hanya boleh keluar untuk kebutuhan mendesak dalam jarak dekat saja.
Di Indonesia, banyak pihak mendesak untuk segera dilakukan clokdown, mengingat pasien positif yang terus bertambah banyak dengan penyebaran yang makin luas.
Namun, pemerintah Indonesia sudah resmi tidak mengambil kebijakan lockdown tersebut.
Baca Juga: 3 Fakta Calon Obat Covid-19 Temuan Unair Surabaya, Lebih Kuat dari Avigan & Chloroquine
Presiden Jokowi memutuskan untuk tidak menetapkan lockdown dan lebih berfokus pada karantina wilayah. Apa alasannya?
Berikut beberapa alasannya menurut Deputi V Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jaleswari Pramodhawardani, seperti dilansir dari kompas.com.
1. Lockdown yang gagal
Menurut Jaleswari, tidak semua negara akan baik dan berhasil dalam menghadapi Covid-19 dengan melakukan lockdown, contohnya India.
Italia juga melakukan lockdown nasional dan hingga kini kondisinya malah makin parah dari hari ke hari.
Baca Juga: NASA Buat Peta Khusus Untuk Data Wilayah yang Alami Kekurangan Air
2. Harus sesuai kondisi negara
Belajar negara lain yang melakukan lockdown ini, maka Jokowi bersikap tidak boleh memutuskan sesuatu hanya berdasarkan apa yang populer dilakukan di negara lain.
Jadi tetap harus mempertimbangkan bagaimana budaya, kondisi sosial masyarakat terkhusus di Indonesia sendiri.
Baca Juga: Tips Bekerja Dari Rumah Atau WFH ala Grab Yang Efektif, Coba Yuk!
3. Efek pada masyarakat menengah ke bawah
Jokowi meminta perhitungan detil akan efek pembatasan aktifitas ini pada masyarakat bawah.
Perhitungan yang tepat di Indonesia harus menghitung dampak ekonomi masyarakat menengah ke bawah, yang hidupnya bergantung pada kerja harian.
Masyarakat kategori ini dianggap menjadi yang paling terdampak dari pandemi Covid-19 saat ini.
Karena penyelamatan jiwa sama pentingnya dengan penyelamatan ekonomi.
Baca Juga: 12 Program Gojek, Termasuk Ringankan Biaya Harian Para Mitra Driver
4. Aspek sosial budaya
Secara sosial budaya, budaya masyarakat Indonesia adalah tingkat disiplin yang rendah, komunalisme tinggi (suka berkumpul), dan mayoritas bergerak di sektor ekonomi.
5. Aspek wilayah
Sebagai negara yang luas dengan ribuan pulau, Indonesia punya pintu perbatasan negara sangat banyak, termasuk yang ilegal.
Hal ini bisa menyulitkan jika dilakukan lockdown secara nasional.
Apalagi, beberapa kota masih menjadi pintu lalu lintas logistik ke luar negeri dan antar pulau.
Baca Juga: Facebook Adakan Fitur Bantuan Komunitas Secara Global Terkait COVID-19
6. Anggaran
Untuk penanganan Covid-19 ini perlu dilakukan fokus program serta realokasi anggaran.
Ada tiga fokus utama realokasi anggaran yaitu untuk penanganan kesehatan, social safety net dan stimulus usaha khususnya UMKM

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya