Nextren.com - Penyebaran virus corona saat ini sudah tidak hanya menjangkit sejumlah lingkungan yang terbuka.
Seperti kita tahu bahwa penyebaran Covid-19 dikarenakan adanya interaksi dengan lingkungan luar.
Selain itu, keberadaan di ruang terbuka membuat seseorang bisa terserang wabah penyakit yang telah menjangkit 381 ribu penduduk dunia.
Untuk spesifikasi negara Paman Sam tersebut telah memiliki jumlah total pasien sekitar 33 ribu.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Lebih Baik Cek Gejala Covid-19 Secara Online
Data tersebut diperoleh dari CDC yang juga mengatakan sudah ada 400 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Kemarin, diketahui bahwa badan antariksa Amerika Serikat yaitu NASA telah mengkonfirmasi bahwa penyakit tersebut telah menjangkit karyawannya.
Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara NASA, Tracy Young yang mengatakan bahwa ada satu karyawan NASA yang positif terjangkit Covid-19.
Tes tersebut dilakukan NASA pada hari Minggu (22/3) dan hasil positif tersebut diidap oleh satu karyawan yang berada di Kennedy Space Center (KSC).
Seperti diketahui bahwa KSC adalah salah satu dari sepuluh pusat peluncuran roktet antariksa milik NASA.
Jubir perusahaan antariksa tersebut juga mengklaim bahwa virus Corona yang menjangkit karyawannya ini tidak akan menyebar kemana-kemana.
Ia beralasan karena NASA telah melakukan tindakan Work From Home kepada seluruh karyawannya.
"Karyawan ini terakhir di KSC lebih dari 10 hari yang lalu" ungkap Young seperti yang dikutip dari Space.com
Baca Juga: Meski Akan Tutup, Bos Tesla Tetap Remehkan Wabah Virus Corona
Ilustrasi peluncuran roket
Hasil positif yang diidap oleh karyawannya itu juga dipercaya pihak NASA bukan berasal dari perusahaannya.
"Berdasarkan penelusuran sejak karyawan kerja di rumah, kami percaya Covid-19 yang diperoleh terjadi setelah mereka mulai bekerja di rumah" tuturnya.
Dengan adanya kabar tersebut, NASA sampai saat ini baru memberikan komitmennya untuk tetap memberikan perlindungan dan perawatan kepada pegawainya.
Selain itu, pihak perusahaan juga sepertinya akan melakukan penundaan untuk meluncurkan James Webb Space Telescope.
(*)