Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com -Virus Corona yang mewabah di negara Cina mau tidak mau merubah kebiasaan di negara tersebut.
Seperti halnya di bidang teknologi, yang digunakan lebih sering karena banyaknya orang yang tidak berani keluar dari rumahnya.
Bahkan beberapa perusahaan teknologi di negara tersebut terpaksa menutup sebagian toko offlinenya agar pekerja dapat terlindungi kesehatannya.
Dilansir TechinAsia, bahkan ekonomi yang ada di Cina bisa berdampak.
Baca Juga: Begini Cara Daftar Audisi BaBe Kondang Buat Kamu yang Ingin Jadi Artis Dangdut
Walaupun perusahaan teknologi mengalami kerugian dengan ditutupnya beberapa toko, ia tetap berusaha berinovasi dengan teknologi.
Teknologi tersebut digunakan untuk membantu kebiasaan masyarakat di Cina dan juga untuk memberikan sebuah layananan.
1. KirimMakanan Tanpa Pengantar
Yang pertama ialah layanan antar makanan tanpa ada orang yang mengantar.
Tidak hanya pelanggan yang butuh keamanan, kurir antar makanan juga butuh karena sama-sama manusia.
Baca Juga: Beredar Hoax Corona di Indonesia, Kominfo Berusaha Cegah Dengan SMS
Meituan perusahaan pertama yang menyediakan 'contactless' pengiriman makanan, yang artinya tanpa menyentuh atau tanpa berhubungan.
Contactless ialah cara mengirim makanan tapi hanya di area yang ditentukan untuk pelanggan mengambil pesanan tersebut.
Perusahaan Meituan juga menyediakan sebuah lemari untuk tempat menaruh makanan bagi staf medis di Wuhan.
Minggu terakhri dikabarkan KFC dan Pizza Hut juga ikut melayani pelayanan antar makanan seperti itu.
Baca Juga: Lama Jadi Rumor, Samsung Akhirnya Konfirmasi Nama dan Desain Galaxy S20 di Situs Resminya
Bagi perusahaan ecommerce di Cina, pemerintah dari Kementerian Perdangan Cina ikut mengumumkan beberapa perusahaan harus menerapkan contactless agar terhindar dari infeksi.
2. Belajar secara online
Yang kedua ialah kebiasaan belajar di kelas, karena adanya virus Corona, kelas berjalan secara online.
Para pelajar belajar lewat Youtube di channel Youku, channel tersebut memberikan kelas untuk siswa sekolah dasar dan menengah.
Dua perusahaan belajar online di Cina pun memberikan kelas gratis, yaitu New Oriental Group merupakan perusahan besar belajar private di Cina.
Baca Juga: Ini Rahasia Kelelawar Hidup Lama Meski Jadi Sarang Virus Corona, SARS, MERS, Ebola Hingga Rabies
Lalu juga ada VIPKid, perusahan edukasi yang berfokus pada pelajaran bahasa Inggris.
Bahkan kegiatan gym yang harus terbengkalai akibat virus menjadi online.
Kegiatan gym tersebut diliput oleh media lokal bahwa ada video secara live untuk kelas fitness.
Live tersebut dilakukan untuk pelanggan tetap fit atau sehat, dan dibagikan lewat Douyin platform aplikasi versi Cina dari TikTok.
Baca Juga: Bukan Hape, Pimpinan Realme Beri Kode Akan Segera Luncurkan Smart TVBaca Juga: Bukan Hape, Pimpinan Realme Beri Kode Akan Segera Luncurkan Smart TV
3. Nonton Film Tanpa Bioskop
Yang ketiga ialah film layar lebar tidak ditayangkan di Bioskop melainkan di platform video.
Seperti perusahaan film Huanxi Media yang menayangkan film produksi mereka ke platformnya sendiri.
Platform video dikatakan dapat menghabiskan waktu para penduduk Wuhan. Mereka juga lebih senang melihat di platform video pendek seperti Douyin dan Kuaishou untuk membagikan berita dan video-video menghibur.
4. Beli rumah lewat Virtual Reality
Yang keempat ialah pembelian rumah secara virtual, bagi orang yang ingin membeli rumah tanpa perlu jauh-jauh datang ke lokasi bisa melihatnya dengan VR.
Baca Juga: Tak Sangka, Instagram Catat Pemasukan Lebih Besar Dari YouTube
Perusahaan real estate asal Cina tersebut berharap teknologi VR ini menjadi populer.
5. Game online
Yang kelima ialah game online menjadi populer di Cina, karena terbatasnya aktivitas di luar ruangan.
Mereka memainkan Game for Peace dan game dari perusahaan Tencent, bahkan anak umur 8 tahun menjadi pembayar terbaik aplikasi berbayar di iOS.
Baca Juga: DIjanjikan Hadir Tahun Ini, Samsung Galaxy M31 Dibekali Kamera 64MP dan Baterai 6000mAh
Dari kelima hal tersebut dalam disimpulkan bahwa negara Cina sangat mengandalkan teknologi secara online saat ini.
Bahkan untuk berkonsultasi dengan dokter, warga Wuhan bisa bercakap lewat WeChat atau platform konsultasi medis yang didesain Baidu yaitu Beijing Medical Association.
(*)