Dampak Corona Virus, Supplier Perangkat Apple di Wuhan Tutup Toko Karena Takut

Rabu, 29 Januari 2020 | 22:15
Xinhua/Wan Xiang

Staf kesehatan Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Nanchang mengantar kepulangan pasien pertama yang sembuh dari virus corona di Jiangxi, China, Senin (27/1/2020).

Nextren.com - Corona virus nampaknya masih menjadi sebuah wabah yang belum memiliki penanganan medis secara pasti.

Saat ini dikatakan sudah ada lebih dari 3.000 orang terjangkit virus berbahaya ini dengan penyebaran terbesar ada di negara China.

Virus ini juga dikatakan saat ini sudah menyebar di beberapa negara baru dibagian belahan dunia termasuk Indonesia.

Dengan banyaknya jumlah korban yang terjangkit, ternyata ada sebuah perusahaan teknologi yang terkena imbas dari masalah tersebut.

Baca Juga: Toko Offline Xiaomi Tutup Akibat Virus Corona di Wuhan, China

Apple adalah perusahaan yang mengalami masalah dengan adanya wabah coronavirus di China.

Melansir dari CNet, Tim Cook, CEO Apple mengatakan bahwa Apple saat ini sedang melakukan rencana pemindahan untuk produk-produknya yang berada di wilayah Wuhan untuk menutupi kerugian produksi.

Hal ini dikarenakan, Pemerintah China menetapkan perpanjangan hari liburan dari akhir Januari hingga 10 Februari mendatang.

Dengan adanya hal tersebut, Apple juga sedang menunda perencanaan pembangunan pabrik pemasok Apple.

Baca Juga: Inilah 5 Info Penting Virus Corona: Obatnya, Cara Penularan Hingga Pemakaian Masker

Selain menunda pembangunan yang sedang direncanakan tersebut, Apple juga sudah memberikan batasan pada karyawannya.

Karyawan Apple dibatasi untuk kunjungan ke China karena tidak ingin ada karyawannya yang terjangkit virus tersebut.

Kembali melansir dari CNet, Apple juga sudah menutup beberapa tokonya di China karena coronavirus.

Untuk toko resmi Apple yang masih buka di wilayah China, mereka menentukan untuk mengurangi jam operasional.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Facebook dan Razer Batasi Kunjungan Karyawan ke China

via Daily Mail

Tim medis rumah sakit pusat di Wuhan melakukan penanganan terhadap pasien virus corona.

Apple juga menetapkan untuk lebih sering dilakukan pembersihan serta pemeriksaan suhu pekerja untuk memastikan kesehatannya.

Hal ini beralasan karena Apple mencoba untuk melakukan pencegahan serta perlindungan untuk staf dan pelanggannya.

Pasalnya, untuk penjualannya di China, Apple sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan di tahun 2019 lalu.

Menurut Cook, China telah menjadi negara dengan penjual yang berkembang untuk produk iPhone khususnya iPhone 11.

Baca Juga: Virus Corona Mewabah, Ternyata Bisa Dipelajari Lewat Game Android

iPhone 11 merupakan produk terbaru iPhone yang baru dirilis pada pertengahan tahun 2019 lalu.

Sejak tahun 2015, China telah menjadi negara dengan hasil yang melampaui penjualannya di Amerika Serikat.

Pada tahun tersebut, Apple mengalami kenaikan penjualan sebesar 3,1% atau sekitar 13,6 miliar USD.

Baca Juga: Peta Digital Ini Bisa Tunjukan Negara Yang Terjangkit Virus Corona

Untuk sementara, belum ada kabar lanjutan apakah Apple akan memulai kembali pembangunan dan membuka kembali sejumlah retail yang tutup khususnya di kota Wuhan.

Hal ini akan diupayakan oleh Apple jika memang kondisi tentang penyebaran coronavirus sudah membaik dibanding sebelumnya.

Pasalnya, penurunan produksi yang dilakukannya di China tersebut, bisa membuat seluruh stok iPhone di dunia akan mengalami kekurangan.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya