Pesan Makanan via GoFood di Papua, Berujung Bobolnya Rp 28 Juta Dari Rekening Bank

Jumat, 10 Januari 2020 | 21:30
Go-Jek.com

Ilustrasi GoFood

Nextren.com - Penipuan dan pembobolan uang yang berawal dari aplikasi GoJek kembali terjadi.

Kali ini modusnya agak unik, karena yang dibobol bukan saldo GoPay, tapi saldo di rekening bank milik korban.

Penipuan lewat modus aplikasi ojek online kembali terjadi.

Korban kali ini adalah pelanggan Gojek di Sorong, Papua, yang bernama Prameswara.

Baca Juga: Begini Detil Tahapan Bobolnya Saldo GoJek Maia Estianty dan Cara Mencegahnya

Pada Senin (6/1/2020), Prameswara memesan makanan melalui fasilitas GoFood di aplikasi Gojek dengan metode pembayaran via GoPay.

Di tengah proses, ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai driver.

Orang tersebut mengatakan akun GoPay miliknya sedang bermasalah.

Si “driver" kemudian mengarahkan Prameswara agar menggunakan e-banking atau ATM.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Saldo ATM Tak Berkurang Meski Terus Diambil, Hingga Bank DKI Kebobolan Rp 50 Miliar

Setelah mengikuti arahan, Prameswara menerima pesan dari SMS banking yang memberitahukan adanya transaksi tak wajar.

Saat itulah dia sadar telah menjadi korban penipuan.

“Saya sudah ke bank dan meminta rekening koran, ternyata saya kehilangan Rp 28 juta,” ujar Prameswara yang berprofesi sebagai Penyiar Radio Republik Indonesia, dilansir dari Antara, Jumat (10/1/2020).

Prameswara telah melaporkan kejadian penipuan yang dialaminya ke pihak kepolisian dan Gojek.

Baca Juga: GoJek Jawa Timur Kebobolan Order Fiktif dan Warung Palsu, Ternyata Begini Modusnya

Penipuan berbasis social engineering

Seorang perwakilan Gojek Sorong, Graig, menjelaskan bahwa akun driver yang menghubungi Prameswara sebelumnya telah diretas oleh orang tak bertanggung jawab.

Dengan kata lain, orang yang menghubungi Prameswara kemungkinan bukanlah driver yang bersangkutan, melainkan pelaku penipuan.

"Korban juga sudah lapor kepada pihak kepolisian dan kami akan melakukan pendampingan terhadap korban dalam proses ke depannya," ujar Graig.

Secara terpisah, Michael Say, VP Corporate Affairs Gojek Indonesia membenarkan bahwa mitra driver-nya memang menjadi korban penipuan melalui telepon yang mengatasnamakan Gojek.

Baca Juga: Cara Menghindari Potongan Saldo OVO yang Dicuri Driver Ojol Nakal

“Sangat disayangkan Ibu Prameswara dan salah satu mitra driver kami telah menjadi korban dari modus social engineering,” kata Michael melalui pesan singkat kepada KompasTekno.

Dia menjelaskan, penipu meminta korban mentransfer sejumlah uang ke akun milik pelaku, Pihak Gojek telah membantu korban dan menyiapkan bukti-bukti yang dibutuhkan dalam proses pelaporan ke polisi.

Gojek mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan waspada terhadap modus penipuan social engineering semacam ini.

Baca Juga: Viral Saldo Rekening Dipotong Iuran BPJS Otomatis Tanpa Izin, Bisakah Terjadi?

Modus lain termasuk meminta kode OTP dengan mengatasnamakan Gojek dan meminta transfer uang dalam bentuk apapun, atau melakukan hal-hal lain di luar tindakan prosedural.

“Bagi pengguna dan mitra yang ragu atau curiga, kami imbau untuk langsung menghubungi customer service kami yang bekerja 24 jam sehari 7 hari seminggu di 021-50251110 atau customerservice@ go-jek.com,” pungkas Michael.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Ditipu Lewat Aplikasi, Pengguna Gojek Kehilangan Rp 28 Juta" Penulis : Oik Yusuf

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya