Spotify Blokir Iklan Politik di Tahun 2020, Ikuti Google dan Twitter

Sabtu, 28 Desember 2019 | 18:00
techcrunch.com

Ilutrasi Spotify

Nextren.com- Spotify akan memblokir semua iklan yang berbau politik di tahun 2020.

Seperti yang kita tahu, Spotify memiliki jutaan pengguna di dunia maya, baik pengguna aplikasi smartphone ataupun desktop.

Spotify menjadi platform streaming musik dan podcast yang paling populer di tahun 2019 dibanding pesaing lainnya.

Pernyataan ini disampaikan oleh pihak Spotify pada hari Jumat (27/12) lalu melalui situsnya, bahwa pemblokiran iklan ini akan dilakukan pada awal tahun 2020.

"Pada saat ini, kami belum memiliki tingkat ketahanan yang diperlukan dalam proses, sistem, dan alat kami untuk memvalidasi dan meninjau konten ini secara bertanggung jawab. Kami akan menilai kembali keputusan ini karena kami terus mengembangkan kemampuan kami" tulisnya dalam situs resmi Spotify.

Baca Juga: Spotify Berusaha Meningkatkan Minat Pendengar Podcast di Wilayah yang Jarang Mengaksesnya

Pemblokiran iklan politik ini akan berlaku untuk semua konten yang memiliki iklan di dalamnya.

Tak hanya pemutaran lagu, konten podcast pada Spotify juga nantinya akan tidak diperkenankan menghadirkan iklan politik.

mengutip dari Gizmodo, ada sekitar 141 juta akun pengguna akan terhindar dari iklan politik di Spotify.

Dengan keputusan tersebut, Spotify telah mengikuti jejak kedua perusahaan lainnya yaitu Google dan Twitter.

Google dan Twitter memang sudah melakukan pemblokiran terhadap iklan politik di platformnya sejak November lalu.

Pemblokiran ini dimaksudkan untuk tidak terjadinya spekulasi bahwa kedua media sosial ini mendukung salah satu pasangan calon pada pemilu Amerika yang akan dilakukan pada tahun 2020.

9to5google.com

Google berencana batasi iklan berbau politik

Baca Juga: Beda dengan Facebook, Twitter Akan Larang Semua Iklan Politik

Meskipun ketiga raksasa perusahaan ini sudah menolak untuk menyediakan iklan politik, Facebook justru memiliki keputusan yang berbanding terbalik.

Facebook jusru membiarkan platformnya menjadi tempat politikus untuk dapat berkampanye demi mendapatkan suara pemilihnya.

Mengutip dari Reuters,"Spotify bukan platform periklanan online yang banyak digunakan untuk kampanye sebelumnya," Eric Wilson, Pengamat Politik Amerika.

"Tetapi karena platform online lainnya membatasi inventaris iklan politik mereka, pengiklan mencari opsi baru." lanjutnya kepada Reuters.

Spotify juga memberikan klarifikasi bahwa pemblokiran iklan politik ini akan dilakukan untuk penggunanya di Amerika karena menghadapi masa pemilihan pemimpin.

Baca Juga: Dilarang Bahas Politik di Kantor, Karyawan Google Terlalu Dikekang?

Selain itu, Spotify juga membatasi iklan pada podcast yang hanya dimiliki dan dikelola oleh Spotify, tidak dengan podcast yang diluar kendalinya.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto