Para Pengembang Aplikasi Indonesia Ditantang untuk Kembangkan IoT Lewat Sigfox Build

Sabtu, 21 Desember 2019 | 09:00
Electronics Weekly

Salah satu contoh produk Low Powered IoT dari Sigfox

Nextren.com – Sigfox Indonesia ingin memajukan perkembangan penggunaan Internet of Things (IoT) di Indonesia dengan memprakarsai program Sigfox Build.

Ini adalah wadah bagi para pembuat atau produsen piranti sensor dan pengembang aplikasi atau program.

Kolaborasi antara pembuat piranti sensor dan pengembang aplikasi akan menciptakan sebuah ekosistem IoT tepat guna didukung dengan infrastruktur jaringan berdaya rendah yang disediakan oleh Sigfox Indonesia.

Tujuan dari program Sigfox Build ini adalah untuk membantu dalam mempersiapkan sumber daya manusia dan sektor industri tanah air dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Baca Juga: Intelligent Tank Monitoring System, Solusi IoT Telkomsel Pantau Bahan Bakar Real-Time

Lewat program Sigfox Build, Sigfox Indonesia akan menyediakan desain piranti dan aplikasi, pengembangan prototipe hingga pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi produk dan pembekalan dalam pengembangan bisnis.

Pemantapan talenta lokal dibutuhkan untuk mewujudkan ekosistem IoT, sesuai dengan proyeksi Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI).

Indonesia akan membutuhkan sekitar 400 juta piranti IoT pada tahun 2022, sejalan dengan regulasi yang telah diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait LPWA (Low Power Wide Area Network). Irfan Setiaputra selaku CEO Sigfox Indonesia mengatakan, “Program Sigfox Build didasari dengan besarnya potensi anak bangsa untuk mendukung implementasi IoT di Indonesia."

Baca Juga: Solusi IoT Siap Pakai dari Intel dan Synnex Metrodata untuk Industri di Indonesia

Lewat program ini, Sigfox berupaya mencari pengembang aplikasi dan piranti hingga ke pelosok daerah di seluruh nusantara untuk menjadi bagian dari ekosistem IoT Sigfox.

Untuk itu Sigfox akan memberikan pembekalan dalam proses pengembangan solusi IoT mulai dari proses awal perancangan hingga peluncuran dan pendampingan bisnis.

Peluang bisnis ini tak hanya mencakup kebutuhan pasar lokal saja, namun para developer yang tergabung dalam Sigfox Build juga memiliki peluang untuk masuk ke pasar piranti IoT global.

Sebelumnya pada bulan November 2019 lalu, Sigfox Global mengadakan acara tahunan bertajuk Sigfox Connect.

Baca Juga: Kenyang Kerja di 16 negara, Yudhi Rahadian Bikin Perusahaan Konsultan IoT dan 5G di Jerman

Pameran bertema teknologi IoT ini mempertemukan berbagai pelaku industri global (rantai pasok, logistik, kimia, otomotif, teknologi komputer, utilitas).

Mereka itu seperti DHL, Michellin, Qantas Airways dan LSM di bidang konservasi satwa langka yaitu WWF yang aktif menggunakan teknologi IoT untuk kegiatan operasionalnya dengan para pembuat piranti dan aplikasi.

Melalui Sigfox Connect, para developer dapat berpartisipasi untuk menampilkan produknya maupun memperluas jaringan bisnis dengan pelaku bisnis.

Menurut Ludovic Le Moan selaku CEO & Co-founder Sigfox Global, salah satu pembicara dalam Sigfox Connect mengatakan bahwa saat ini Sigfox telah menghubungkan lebih dari 16 juta perangkat IoT di 60 negara.

Baca Juga: Sistem Pencahayaan Pintar Berbasis IoT untuk Gedung, Jembatan dan Sungai di Shanghai

Ditargetkan pada tahun 2023, dapat dihubungkan 1 miliar piranti. Sigfox juga telah bekerja sama dengan perusahaan Eutelsat untuk meluncurkan nano-satelit, untuk mengoptimalisasi konektivitas jaringan IoT di seluruh dunia agar dapat menjangkau area terpencil seperti daerah pedalaman atau perairan.

Sebagai contoh kolaborasi yang dilakukan Sigfox dengan penyambung perangkat, perusahaan Nippon Gas menghubungkan 850,000 meter gas di seluruh wilayah Jepang agar dapat dikontrol dengan teknologi nirkabel.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Sigfox berkolaborasi dengan pembuat perangkat dan perusahaan jaringan cloud.

Baca Juga: Sistem Peringatan Dini Tsunami Yang Terjangkau, Berbasis IoT dan Wireless Sensor Network

Hal ini menjadikan fasilitas yang ditawarkan oleh Sigfox akan menjadi solusi dalam implementasi Smart City dan Smart Home.

Menyambung hal tersebut, Sigfox Indonesia berharap capaian tersebut dapat terwujud di Indonesia melalui pembentukan ekosistem IoT yang melibatkan SDM yang handal dan inovatif.

Melalui program Sigfox Build, dibuka kesempatan bagi pembuat perangkat sensor dan pengembang aplikasi untuk menggapai potensi pasar dan memaksimalkan penggunaan IoT di Indonesia.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya