Facebook Buat Aplikasi Facial Recognition Untuk Para Karyawannya

Minggu, 24 November 2019 | 19:00
phonearena.com

Rating Facebook yang buruk masih menandakan banyak pengguna yang khawatir terhadap keamanan Facebook

Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama

Nextren.com – Sebagai sebuah perusahaan raksasa yang bergerak di industri kreatif seperti media sosial, Facebook tentu menyimpan milyaran data penggunanya.

Facebook bahkan terus alami desakan di kanan kiri untuk terus tingkatkan sistem keamanannya.

Terakhir, FTC Amerika Serikat mendenda Facebook karena dianggap membocorkan jutaan data penggunanya dalam kasus Cambridge Analytica.

Baca Juga: Kominfo Akan Denda Facebook dan Twitter Jika Temukan Konten Negatif

Dianggap bersalah, Facebook mendapat denda $5 miliar.

Bukannya meningkatkan sistem keamanan, Facebook justru dikabarkan tengah uji coba sistem biometric.

Facebook menyebut tengah menyiapkan sebuah aplikasi yang digunakan di internal perusahaan.

Secara detail, aplikasi trsebut digunakan oleh para karyawan untuk mengidentifikasi rekan kerja dan teman melalui facial recognition.

Usut punya usut, ternyata aplikasi ini telah dikembangkan sejak 2015 silam hingga 2016.

Aplikasi ini mampu mengidentifikasi lawan bicara ketika menelpon menggunakan Video Call.

Facebook menyatakan bahwa aplikasi tidak disebar luaskan pada publik.

Aplikasi hanya digunakan oleh para karyawan dan untuk kepentingan perusahaan.

Baca Juga: Di Tengah Kacaunya Layanan, Facebook Resmi Mengganti Logo Perusahaan

Facebook menggunakan data internal perusahaan yang berupa foto yang dapat dilihat dan dianalisis.

Pihak Facebook juga membantah bahwa aplikasi tersebut dapat digunakan pada non-karyawan Facebook, seperti dikutip dari Business Insider.

Terkait aplikasi ini, Facebook juga dikabarkan tengah mengembangkan asisten virtual serupa dengan Google Assistant.

Rumor ini cukup merisaukan, sebab Facebook masih dianggap belum dapat menyimpan data pengguna dengan baik.

Bila Facebook kemudian menyimpan data biometric penggunanya, dikhawatirkan data tersebut dapat digunakan untuk berbagai hal negatif.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto