Jawara Game Indonesia, Lomba Pembuatan Game Dari Hago dan Vlight Untuk Kembangkan Developer Game Lokal

Jumat, 22 November 2019 | 19:13
the conversation

Ilustrasi main game

Nextren.com - Banyak cara dan model bisnis dibangun oleh developer gim, agar mendapatkan tempat di hati penggunanya, para milenial yang saat ini sedang menggandrungi beragam jenis gim online.

Selama ini, suka tidak suka, Indonesia memang hanya menjadi pasar para pembuat game internasional, padahal sebenarnya potensi pengembang atau pembuat game asal Indonesia juga cukup baik.

Maka dibutuhkan wadah dan pemicu semangat bagi para pengembang game lokal ini untuk unjuk gigi, membuat game yang menarik dan layak dijual.

Salah satunya adalah Hago, sebuah aplikasi gim sosial yang menjadi favorit di Indonesia. Hago sendiri adalah anak perusahaan dari Vlight, penyedia layanan komunikasi internet terintegrasi terkemuka di Singapura yang ingin meningkatkan kualitas hidup.

Baca Juga: Bantah Merosot ke Posisi 3, Samsung Sebut Masih Jawara di Pasar Smartphone Indonesia

Baru-baru ini, meluncurkan Hago meluncurkan program kompetisi pembuatan gim bernama Jawara Game Indonesia.

Bekerja sama dengan pengembang game lokal, distributor, komunitas gaming kreatif, kompetisi Jawara Game Indonesia ini resmi diluncurkan untuk menemukan bakat-bakat pengembang gim lokal, menciptakan peluang, serta meningkatkan kualitas perindustrian gim dan ekonomi kreatif di Indonesia..

Kompetisi pembuatan gim ini juga didukung oleh Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Asosiasi Game Indonesia (AGI).

Program kompetisi Jawara Game Indonesia ini dimulai dari 20 November 2019 hingga 12 Desember 2019, menampilkan permainan kasual atau midcore game.

Baca Juga: Digimap Rilis Harga Resmi iPhone 11 di Indonesia, Ada Program Trade-In dan Gratis Cicilan Sebulan Loh

Para pemenang Jawara Game Indonesia akan menerima total uang tunai sebesar Rp. 135.000.000,- dan gim pemenang akan berkesempatan berada di aplikasi bersama dengan 40 gim terfavorit yang ada di HAGO.

“Hago meluncurkan kompetisi pengembangan gim untuk mendorong talenta lokal dalam berpartisipasi serta menjadi wadah untuk menunjukkan keahlian mereka. Tidak hanya pandai dalam bermain gim, kami berharap setelah diadakannya kompetisi ini, minat muda mudi Indonesia menjadi pengembang gim dan berkontribusi pada ekonomi kreatif akan menjadi lebih besar,” jelas Qiu Bin, General Manager Hago.

Sementara itu, Hari Sungkari, Deputi Infrastruktur, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), mengapresiasi peluang yang diberikan Hago lewat kompetisi pengembangan gim.

Apalagi gim memang merupakan salah satu subsektor dari ekonomi kreatif.

"Saya berharap akan lahir produk-produk gim yang kekayaan intelektual dimiliki anak bangsa dan dapat bekerja sama dengan Hago,” jelas Hari.

Baca Juga: 73 Persen Pengguna Twitter di Indonesia Bermain Video Games di Smartphone, PC dan Konsol

Begitu pula Luat Sihombing, Kasubdit Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital Kominfo yang mendukung kompetisi Hago ini, karena percaya bahwa kompetisi seperti ini memang dibutuhkan oleh para pengembang gim.

"Pengembang game Indonesia membutuhkan cara untuk bersinggungan langsung dengan konsumen. Dengan mengikuti acara ini, kualitas pengembang gim Indonesia akan menjadi lebih baik. Kami senang ada pihak yang memulai ini dan berharap kedepannya akan banyak kesempatan seperti ini untuk para pengembang gim,” ujar Luat.Sebenarnya, tren gim online bukanlah hal yang baru di Indonesia.

Tingginya minat masyarakat akan gim online, tepatnya dengan 43,7 juta pemain, menjadikan Indonesia salah satu target pasar bagi perusahaan gim online lokal maupun dunia.

Adam Ardisasmita, Wakil Presiden AGI juga mendukung sepenuhnya kompetisi pengembang gim oleh Hago ini. Menurut Adam, kegiatan seperti ini sangat berguna untuk melahirkan pengembang gim baru dan mengembangkan industri gim di Indonesia.

Baca Juga: HBO Umumkan Spinoff Game of Thrones, House of the Dragon, Seperti Apa?

Sekarang AGI memiliki 35 studio gim atau penerbit sebagai anggota, dan semuanya memiliki potensi yang baik. Maka, AGI sangat menghargai bahwa Hago memberikan kesempatan besar kepada talenta lokal untuk menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan. Adam tentu berharap kompetisi seperti ini bukan yang terakhir.

Untuk mengikuti kompetisi Jawara Game Indonesia, calon peserta bisa berasal dari kalangan pelajar SMA, mahasiswa, pengembang lokal, atau pecinta gim, serta harus berkewarganegaraan Indonesia (WNI).

Jenis tipe dan generator permainan yang bisa ikut dalam kompetisi Jawara Game Indonesia adalah HTML5, seperti Cocos Creator, Laya, Egret, BabylonJS, Phaser, pixiJS, ThreeJS, PlayCanvas, dan melonJS.

Gim yang dikirimkan harus terjamin keasliannya dengan otorisasi yang sah, tidak melanggar hak hukum subjek apapun, dan tidak mengandung konten SARA (suku, agama, ras, antargolongan) juga politik.

Penjurian akan dilakukan menggunakan skor berdasarkan permainan gim dan seni desain.

Baca Juga: Ini Kecepatan Internet yang Dianjurkan Untuk Main Streaming Game di Skyegrid

Nantinya akan ada poin tambahan untuk permainan gim yang kreatif dan menggunakan tema yang unik.

Selain juara pertama, juara kedua akan mendapatkan uang tunai 40 juta rupiah, juara ketiga akan mendapatkan uang tunai 20 juta rupiah, juara keempat mendapatkan 10 juta rupiah, dan juara kelima mendapatkan 5 juta rupiah.

Untuk mengikuti kompetisi Jawara Game Indonesia, peserta dapat mengirimkan gim ke email jawaragamehago@yy.com dengan judul, yaitu submission - jenis gim - nama gim - nama pengembang.

Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada 18 Desember 2019. Informasi lebih lanjut mengenai kompetisi Jawara Game Indonesia dapat diakses melalui akun sosial media Hago Indonesia atau situs jawaragamehago.id.

Baca Juga: Realme 3 Pro Bisa Mainkan Fortnite 60 FPS Cuma Gimik? Ini Buktinya

Sebelum mengadakan kompetisi Jawara Game Indonesia ini, Hago tahun ini telah bekerjasama dengan perusahaan seperti AXIS untuk event Lipstick Challenge, Miniso untuk event THR Idul Fitri, dan Angkasa Pura II untuk event Airport Week Fest.

Untuk tahun 2020, Hago berencana untuk berkolaborasi dengan perusahaan dan instansi untuk mengembangkan industri kreatif dan Informasi Teknologi di Indonesia dengan meningkatkan pengalaman bermain pengguna.

Tag

Editor : Wahyu Subyanto