Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren.com -Sebelum sukses berkarir sebagai seorang politisi hingga menjadi presiden negara superpower seperti sekarang, Donald Trump sebelumnya adalah seorang aktor papan atas Amerika Serikat.
Sejak terpilih sebagai presiden, rasanya sosok Donald Trump lebih sering disorot karena kebijakan-kebijakannya yang kontoversial.
Lebih menariknya lagi, presiden nyentrik ini terbilang cukup aktif di media sosial.
Merasa belum cukup "merusuh" di Twitter, Trump kini merambah masuk ke media lain, yaitu Twitch.
Baca Juga: Trump Tidak Percaya Bitcoin dan Libra Facebook, Cuitannya Bikin Heboh
Benar, layanan streaming yang identik dengan tayangan gaming ini akan digunakan Trump untuk mempromosikan berbagai kegiatannya.
Tapi tentunya bukan kegiatan gaming yang akan dia kabarkan di Twitch.
Melainkan beberapa program kampanye untuk menyambut pemilu presiden Amerika Serikat tahun 2020 mendatang.
Sepertinya Trump tahu betul bagaimana cara mencari suara dari para milenials dan pemilih baru.
Baca Juga: Perang Dagang Makin Panas, Donald Trump Perintahkan Perusahaan AS Keluar Dari Cina
Dengan membuka channel di Twitch ini Trump berharap bisa lebih mudah menyentuh kalangan anak muda yang cukup sering wira-wiri di Twitch.
Mengutip CNET, saat ini rata-rata pengunjung Twitch per harinya mencapai 15 juta pengunjung.
Tentunya mereka datang untuk menyaksikan live streaming dari para streamer gaming favorit mereka.
Oh iya, sampai artikel ini ditulis, channel milik Trump sudah memiliki followers sebanyak 37.196.
Baca Juga: Donald Trump Salahkan Video Game Atas Kasus Penembakan Massal
Channel Twitch milik Donald Trump
Sudah ada satu video yang diunggah dan sudah ditonton lebih dari 160.000 orang.
Sekadar info, Trump bisa memang cukup serius menggunakan media sosial sebagai sarana berkampanye.
Akun Twitter pribadinya sudah memiliki sekitar 65,5 juta followers dan masuk 10 besar akun dengan followers terbanyak.
Sementara di Instagram, Trump sudah memiliki followers nyaris 15 juta orang.(*)
Baca Juga:Bertemu CEO Twitter, Donald Trump Mengeluh Followersnya Berkurang