5 Risiko Penggunaan PayLater, Mulai Dari Perilaku Konsumtif Sampai Jeratan Utang

Senin, 30 September 2019 | 16:10
publicnewsservice.org

5 Risiko Penggunaan PayLater, Mulai Dari Perilaku Konsumtif Sampai Utang yang Menumpuk

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren.com -PayLater atau bayar nanti adalah sistem pembayaran yang sekarang sudah makin bayak terseda di sejumlah marketplace.

Biasanya layanan ini tersedia di marketplace yang bergerak di bidang travelling.

Tapi belakangan sejumlah layanan dari sektor lain juga sudah mengadaptasi sistem pembayaran seperti ini.

Fitur ini pun makin banyak digunakan karena memberikan kemudahan.

Baca Juga: Cara Berhutang Tanpa Pakai Kartu Kredit di Traveloka PayLater Untuk Liburan

Sederhananya, dengan metode ini kita bisa membayar sesuatu yang kita pesan beberapa waktu setelah kita menerimanya.

Sekilas metode ini mirip dengan utang.

Dengan adanya metode ini, transaksi online jadi semakin sering digunakan.

Tapi kalian perlu mengetahui bahwa metode punya sejumlah risiko.

Melansir Tribun Bisnis, berikut ini beberapa risiko yang bisa muncul akibat seringnya menggunakan PayLater.

Baca Juga: Troli, Startup Belanja Online Warung Sebelah Milik Liliyana Natsir Sang Juara Dunia Bulutangkis

1. Perilaku Konsumtif

Kemudahan PayLater ini bisa membuat kita jadi ringan tanan dalam berbelanja online.

Tanpa disadari kita jadi semakin sering belanja secara online.

Lebih parahnya lagi, ada kemungkinan kita membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting bagi kita.

Belum lagi kalau marketplace langganan kita menyediakan promo diskon. Belanja dijamin jadi tidak terkontrol.

Baca Juga: 6 Fakta Smart SIM Polri yang Bisa Dipakai Belanja, Tak Ada Nama dan Alamat Pemiliknya

2. Lupa dengan Harga

Tergiur dengan metode PayLater, seringkali kita langsung membeli barang tanpa pikir panjang.

Parahnya, kita bisa saja mengabaikan harga barang yang kita beli secara online tersebut.

Saat tiba waktu pembayaran, kita langsung terkejut saat melihat harga yang tidak sesuai perkiraan awal.

Jadi hati-hati ya sebelum membeli barang.

Baca Juga: Daftar Promo Belanja di JD.ID Menyambut Hari Belanja Online Nasional

3. Sulit Mengatur Keuangan

Kemudahan yang ada juga bisa menyebabkan kita jadi ceroboh dalam menggunakan uang.

Akibatnya keuangan yang sebelumnya sudah diatur dengan matang bisa berubah dengan drastis.

Lebih parahnya lagi kalau anggaran yang sudah disiapkan untuk membayar cicilan PayLater justru malah digunakan untuk hal lain.

Baca Juga: Video Cara Membuat Daftar Belanja Pasar di Hape, Emak-Emak Wajib Coba!

4. Data Buruk Pada BI Checking

Bagi yang belum tahu, BI (Bank Indonesia) Checking adalah layanan milik BI yang mencatat segala aktivitas keuangan kita melalui kartu kredit.

Semua transaksi dengan PayLater juga akan masuk ke catatan sebagai sebuah utang.

Semakin banyak utang yang dilakukan, maka catatan kita di BI Checking akan makin buruk.

Akibatnya adalah kita bisa dipersulit saat akan mengajukan kredit untuk hal-hal penting seperti membeli properti atau kendaraan.

Baca Juga: 7 Event Pesta Belanja Online Hingga Akhir Tahun 2019, Banyak Diskon dan Cashback

5. Peretasan Identitas

Sama dengan metode pembayran online lainnya, PayLater juga punya risiko kebocoran data.

Walaupun setiap aplikasi sudah menyediakan sistem keamanan terbaik mereka, tapi peretasan ini tetap bisa terjadi.

Dengan data yang sudah terkoneksi dengan kartu kredit, akan sangat bahaya kalau ada pihak lain yang menggunakannya.

Apalagi kalau rekening kita sampai digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab.

PayLater memang memberikan kemudahan dalam transaksi online.

Tapi perlu disadari juga kalau metode yang serupa dengan utang ini nantinya juga bisa menjerat kita sendiri.

Baca Juga: Riset: Situs Belanja Online Bisa Bikin Kita Boros Ternyata Memang Disengaja

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto