Kini Berhasil Dipajaki RI, Ini Sumber Pendapatan Google yang Nyaris Tembus Rp 2000 Triliun Setahun

Selasa, 03 September 2019 | 18:53
noticias.uol.com.br

Induk Perusahaan Google Jadi Perusahaan Terkaya di Dunia

Laporan wartawan Nextren, Wahyu Subyanto.

Nextren.com - Setelah bertahun-tahun beroperasi dan menikmati keuntungan besar di Indonesia, akhirnya Google berhasil dipaksa pemerintah RI untuk membayar pajak sesuai ketentuan.

Beberapa waktu lalu, Alphabet Inc (perusahaan holding Google) mengumumkan laporan keuangannya, yang berhasil membukukan pendapatan senilai USD 136,8 miliar atau sekitar Rp 1.906 triliun sepanjang 2018.

Di Indonesia, Google juga disinyalir mengeruk pendapatan hingga belasan triliun per tahun.

Tengok saja hutang pajaknya ke pemerintah Indonesia tahun 2015 lalu yang sebesar Rp 5 triliun, sehingga tentu saja jumlah pendapatannya jauh lebih besar.

Baca Juga: Akhirnya Google Takluk Dengan Indonesia, Bersedia Bayar Pajak ke Pemerintah

Pertanyaannya, dari mana saja sumber pendapatan Google yang begitu besar?

Bisnis utama Google sendiri adalah mesin pencari, untuk mencari informasi apapun.

Setelah mesin pencari sukses, Google terus mengembangkan produknya ke layanan-layanan turunan seperti Gmail, YouTube, Search, Drive, Maps, hingga Play Store.

Ada ciri khas dari layanan Google tersebut, yaitu semua bisa dinikmati gratis.

Lalu apa yang didapatkan dari pengguna yang dilayaninya secara gratis itu?

Baca Juga: Google Maps Hadirkan Layer Baru Street View, Bisa Lihat lebih Detil

Tak lain adalah data, data dan data, yang diserahkan secara sukarela oleh penggunanya.

Google bisa dengan tepat mengetahui lagu favorit seseorang, video apa saja yang disukai, bahkan pergi ke mana saja sehari-hari.

Nah, dari informasi yang tampaknya receh itu, Google mengolahnya dan menawarkannya kepada pengiklan, agar iklan bisa tepat sasaran.

Produk yang beriklan inilah sumber uang utama dari Google.

Baca Juga: Huawei Mate 30 Tak Dapat Dijual Bila Tidak Mendapat Lisensi Google

Berikut layanan utama Google yang dipakai menambang uang dari pengiklan.

1. AdWords

AdWords adalah slot iklan yang dijual Google kepada pengiklan produk.

Jika kamu pernah mencari suatu informasi, misalnya "sepeda murah" lewat Google, maka kamu akan melihat beberapa baris hasil penelusuran teratas yang menampilkan kata "Ad".

Nah informasi paling atas itulah yang menggunakan fitur AdWords Google dan harus membayar kepada Google.

Tak cuma di Search, AdWords juga disebar di layanan Google lainnya, seperti YouTube dan Maps.

Baca Juga: Hati-hati, Aplikasi Bawaan Google Ini Bisa Bikin Baterai Android Boros

Semua format iklan yang ada di layanan Google merupakan AdWords, ada yang berbentuk banner, teks, video, gambar, rekomendasi, dan sebagainya.

Makin banyak jenis iklan yang dipakai, maka iklan akan tersampaikan ke target konsumen yang spesifik dan sesuai sasaran.

Nah setiap pengguna meng-klik iklan tersebut, maka Google mendapatkan bayarannya.

2. AdSense

Kalau jenis iklan AdSense ini sangat populer di kalangan publisher atau kreator, seperti blogger atau YouTuber.

Lewat AdSense, Google akan menjadi perantara pengiklan dengan para pemilik akun blog atau YouTube itu.Baca Juga: Dilarang Bahas Politik di Kantor, Karyawan Google Terlalu Dikekang?

Baca Juga: Google Akan Segera Non-Aktifkan Fitur Messages yang Ada di Youtube

AdSense ini sangat fokus pada trafik suatu blog atau view suatu channel YouTube.

AdSense ini merupakan sumber pendapatan kedua Google setelah AdWords.

3. AdMob

Sebenarnya AdMob sama dengan AdSense, namun khusus untuk mobile (smartphone dan tablet), yaitu dipakai oleh para pembuat aplikasi Android.

Kalau kamu bermain game atau download aplikasi di Play Store, biasanya muncul iklan beruba banner di bagian bawah aplikasi, atau bahkan ada yang tiba-tiba muncul di tampilan utama.

Nah, seperti itulah salah satu tampilan AdMob.

Baca Juga: Cara Beli Aplikasi dan Game di Google Play Memakai GoPay

Baik di AdWords, AdSense dan AdMob ini, pengiklan hanya akan membayar jika iklannya diklik oleh pengguna internet.

Untuk AdWords, uang iklan akan langsung masuk ke Google.

Sedangkan untuk AdSense dan AdMob, uangnya harus dibagi antara Google dan pemilik akun.

4. Freemium

Pendapatan Google lainnya adalah dari layanan Freemium.

Memang, tak seperti AdWords, AdSense, dan AdMob, pendapatan dari Freemium tak begitu besar.

Baca Juga: Dilarang Bahas Politik di Kantor, Karyawan Google Terlalu Dikekang?

Freemium ini bentuknya berupa fitur dasar layanan kepada pengguna dengan batasan tertentu.

Jika pengguna ingin fitur lebih, maka harus membayar untuk memaksimalkan fitur tersebut.

Contoh layanan Freemium Google adalah Drive dan Analytics.

Google Drive merupakan media penyimpanan file secara online yang bisa diakses dari mana saja.

Besarnya kapasitas simpan secara gratis mencapai maksimal 15 GB.

Jika ingin lebih dari 15GB, maka pembeli bisa membeli paket-paket tertentu.

Baca Juga: Android 10 Bakal Hadir Pertama 3 September 2019 di Google Pixel

Adapun Analytics merupakan alat untuk menganalisa performa sebuah website.

Analytics ini sangat penting bagi media online atau website komersial tertentu.

5. Gadget

Sejak 2010, Google mulai merambah bisnis perangkat mobile, bekerjasama denganbeberapa gadget vendor dunia untuk mengembangkan produknya, seperti Samsung, HTC, LG, Huawei dan Asus. Lewat kerjasama itu, Google membuat produk Nexus lalu kemudian Pixel.

Tak hanya smartphone, Google juga memperluas produknya ke tablet dan laptop.

Selain AdWords, AdSense, AdMob, dan Freemium, lima ada produk lain yang mendapat pemasukan dari berbagi komisi dengan perusahaan lain,namun masih kecil nilainya.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya