Nextren.com - Saat ini adalah era informasi, di mana data memegang peranan sangat penting.
Bahkan mulai bermunculan profesi terkait big data, seperti data scientist, data engineer, data analyst, database administrator, dan lainnya.
Perusahaan startup dan Unicorn sekelas GoJek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan lainnya, semuanya menyandarkan strategi bisnisnya lewat pengelolaan Big Data yang tepat.
Uniknya ada produk software buatan Indonesia yang menyediakan solusi data lake dan analitik, adalah Paques, yang didesain khusus untuk menjawab tantangan big data saat ini.
Benni Adham, CEO dan Product Creator Paques hari ini meluncurkan tiga produk unggulannya pada acara Business Partner Gathering di Hard Rock Café Jakarta (28/8/2019).
Baca Juga: Artificial Intelligence Kini Kenali Obyek Dari Kata-Kata, Makin Cerdas
Tiga produk unggulan Paques yaitu Paques Data Lake, Paques Data Studio dan Paques Data Modeler.
Software Paques dilengkapi fitur Distributed Asynchronous Pipeline Processing (Paques Core) yang membuat Paques dapat menjalankan kuerinya secara paralel di banyak server.
Lalu proses selanjutnya dapat dikerjakan secara bersamaan tanpa harus menunggu proses sebelumnya selesai, sehingga tidak ada waktu tunggu.
Eksplorasi data pun diklaim menjadi lebih mudah dengan intuitive drag-and-drop, sehingga business user dapat mengolah data besar dalam waktu relatif singkat.
Baca Juga: Huawei Targetkan Penggunaan Artificial Intelligence (AI) 50% pada 2024
Tujuan akhirnya cara ini mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan.
Berikut tiga produk Paques untuk menjawab tantangan big data yang saat ini banyak dibutuhkan.
1. Paques Data Lake
Ini disebut mampu mengatasi pengolahan data yang besar dan kompleks dalam waktu yang relatif singkat.
Paques Data Lake menjadi repositori penyimpanan utama yang mengumpulkan data besar dari berbagai sumber dan bentuk dalam bentuk data terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, termasuk metadata.
Pada akhirnya akan menghasilkan visualisasi data yang dapat dijadikan sumber insight Perusahaan.
Baca Juga: Debat Robot Artificial Intelligence vs Manusia, Siapa Pemenangnya?
Benni Adham CEO dan Product Creator Paques
2. Paques Data Studio
Platform untuk data visualisasi yang menyajikan kemudahan dalam melakukan analisa visual dengan fitur intuitif.
Selain itu Paques Data Studio diklaim menjadi software pertama di dunia dengan inovasi dimana business user dapat melakukan data acquisition, data processing hingga data visualisasi dalam satu platform.
Hasil akhirnya, business user dapat mengubah data dari berbagai sumber ke dalam informasi intelijen yang actionable secara cepat untuk meningkatkan efisiensi kerja.
3. Paques Data Modeler
Ini merupakan tool bagi para data scientist.
Dilengkapi dengan Machine Learning, membuat business user bisa mendapatkan hasil yang akurat dengan mengotomasikan seluruh proses pemodelan prediktif.
Dengan predictive modelling, Paques Data Modeler memberikan Data Scientist alat yang lebih mudah digunakan, namun tetap mumpuni untuk kebutuhan bisnis.
Bagaimana Keberadaan Paques di Tanah Air?
Paques saat ini sudah digunakan oleh beberapa perusahaan raksasa di Indonesia, di antaranya Telkom Indonesia, Telkomsel, Bursa Efek Indonesia serta institusi pemerintahan lainnya.
Baca Juga: Google Bakal Gunakan Artificial Intelligence Di Search Enginenya, Pencarian Makin Mudah
“Perusahaan besar di Indonesia pastinya membutuhkan software pengolahan big data dimana produk tersebut masih dimonopoli dengan pemain besar dari negara besar lainnya."
"Namun itu justru menjadi peluang bagi kami untuk mendapatkan pasar di Indonesia, karena kemampuan untuk mengolah data dalam bahasa setempat merupakan hal yang semakin penting bagi bisnis.” kata Benni Adham CEO dan Product Creator Paques terkait latar belakang pembuatan Paques.
Paques disebut memiliki modul NLP (Natural Language Processing) dan AI (Artificial Intelligence) yang memiliki kemampuan untuk mengolah, memahami bahasa dengan teknik menggabungkan berbagai metode termasuk linguistik, semantik, statistik, dan machine learning.
Hasilnya diklaim mampu memahami konteks secara komprehensif, khususnya dalam Bahasa Indonesia.
"Dengan value tambahan diharapkan para pengguna akan lebih mudah menggunakan Paques,” pungkas Benni Adham.