Kisah Pedagang Cilor Pakai QR Code Standar, Awalnya Menolak Kini Suka Karena Penjualan Meningkat

Kamis, 22 Agustus 2019 | 16:15
Dinda

QR Code Terstandar

Bank Indonesia telah resmi meluncurkan sistem pembayaran berupa kode Quick Response (QR) berstandar indonesia yang diberi nama QRIS (Quick Response Indonesian Standard).

Adapun peluncuran sistem pembayaran ini diharapkan mampu menyasar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan masyarakat Indonesia.

Dengan demikian, program inklusi keuangan lebih cepat terpenetrasi dengan baik.

Dalam penggunaannya, ada cerita menarik dari pemilik warung dan pemilik usaha gerobak makanan saat pertama kali menggunakan QR code ini.

Baca Juga: Pakai Standar QR Code, Toko Bisa Terima Pembayaran dari GoPay OVO Dana LinkAja Sekaligus

Seperti Cokro misalnya, pedagang cilor yang menjadi mitra Bukalapak sejak 1 bulan lalu.

Dia mengaku, awalnya terus-menerus menolak saat diajak menggunakan kode QR.

Hingga akhirnya, penjualan cilornya sedikit meningkat saat menggunakan QRIS.

"Awalnya enggak mau karena enggak tahu caranya, kayaknya lebih ribet pakai itu (kode QR)."

"Tapi setelah pakai ternyata yang awalnya sehari jualan cilor habis telur 2 kilo, sekarang jadi 3 kilo," kata Cokro dalam acara Bukalapak di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Baca Juga: Transaksi Lewat QR Code Standar Juga Bisa Lewat Hape Jadul, Ini Beda Cara Kerjanya

Lain lagi dengan Yoggie, pemilik warung sembako di daerah Kemang, Jakarta Selatan.

Yoggie, yang menjadi mitra Bukalapak sejak 1 tahun lalu, baru 2 bulan menggunakan QR code.

Dia merasa, perputaran uang saat menggunakan QR code lebih cepat.

Pasalnya, uang yang masuk ke dalam aplikasi bisa digunakannya lagi untuk saldo pembelian pulsa listrik, pulsa ponsel, hingga pembayaran lainnya.

Baca Juga: Aplikasi Online Payment DANA Klaim Karya Anak Bangsa, Bisa Pakai QR Code

"Awalnya saya bingung, ini kan uang warung yang perputarannya cepat, bisa enggak saya belanja lagi kalau saldo masuk ke aplikasi."

"Dari situ saya coba-coba ternyata bisa digunakan lagi untuk penjualan pulsa, token listrik, dan paket data, ya udah saya jualin aja lagi di situ" ujar dia.

Adapun saat ini, kata Yoggie, sudah ada 10 orang per hari yang menggunakan pembayaran nontunai di warungnya.

Dia berharap, penetrasi QR code lebih cepat sehingga lebih memudahkannya dalam perputaran uang.

Baca Juga: Cara Memindai QR Code dan Barcode Biasa Menggunakan Google Lens

VP of Online to Offline Bukalapak Rahmat Danu Andika mengungkapkan, terdapat 1.000 mitra Bukalapak yang telah menggunakan QR berstandar nasional ( QRIS) di Kemang, Jakarta Selatan.

"Meski Bank Indonesia baru me-launching QRIS tanggal 17 Agustus lalu, tapi kami sejak 2 bulan yang lalu memang telah mengajak mitra menggunakan QRIS. Saat ini totalnya sudah ada 1.000 di Kemang," kata Rahmat. Adapun 1.000 mitra yang dimaksud adalah mitra warung, tukang cilor, tukang bakso, tukang pempek, kios tambal ban, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lainnya yang selama ini belum pernah terjamah pembayaran digital.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita UKM Pakai QRIS, dari Menolak hingga Rasakan Manfaat"Penulis : Fika Nurul Ulya

Tag

Editor : Wahyu Subyanto