Inilah 4 Ciri Berita Hoaks Menurut Kominfo, Jangan Mudah Terprovokasi

Rabu, 21 Agustus 2019 | 19:24
tribun kaltim

Info hoax

Selama gelaran pilpres 2019 lalu, masyarakat dibanjiri informasi hoaks yang meresahkan dan memecah belah kebersamaan.

Laporan ke polisi datang silih berganti, sehingga energi kepolisian dan masyarakat seolah terkuras untuk mengurusi hal-hal negatif yang tidak jelas.

Meski sudah ada beberapa orang pelaku pembuat dan penyebar hoaks yang ditahan, ternyata tak membuat penyebaran hoaks berhenti.

Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo), Henri Subiakto mengatakan, terjadi hoaks yang begitu masif selama pelaksanaan Pemilu 2019.

Baca Juga: BMKG Konfirmasi Kabar Kondisi Kritisnya Patahan Sunda Sebagai Hoax

Padahal, sebenarnya ada ciri tertentu yang menandakan bahwa suatu informasi merupakan hoaks atau berita bohong.

1. Identitas penyebar info tidak jelas

"Ciri hoaks yaitu sumber informasi atau medianya tidak jelas identitasnya, mengeksploitasi fanatisme SARA," kata Henri dalam focus group discussion berjudul " Hoaks dalam Pemilu 2019" di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).

2. Tidak mengandung 5W+1H

Selain itu, suatu informasi juga diduga sebagai hoaks jika pesannya tidak mengandung 5W+1H lengkap, yaitu, - what (apa), - when (kapan), - who (siapa), - why (mengapa), - where (di mana), dan - how (bagaimana).

Baca Juga: Cara Mudah Laporkan Berita Hoax Ke Kominfo Lewat Aplikasi Ini

3. Minta disebarluaskan

Ciri lain berita hoaks adalah pihak yang menyebarkan informasi meminta info tersebut disebarluaskan semasif mungkin.

"Pesan hoaks dirancang untuk menciptakan kecemasan, kebencian, kecurigaan atau ketidakpercayaan hingga permusuhan," ujar Henri.

Baca Juga: Awas! Polisi Bisa Telusuri Grup WA yang Sebar Hoax-Ujaran Kebencian, Begini Prosedurnya

(Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)
(Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Focus group discussion Hoax dalam Pemilu 2019 di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019)

4. Menyasar kalangan tertentu

Henri mengatakan, hoaks diproduksi untuk menyasar kalangan tertentu.

Mereka yang menjadi target antara lain, masyarakat mayoritas dan orang perkotaan.

Dibandingkan masyarakat yang tinggal di desa, orang kota lebih mudah diserang hoaks karena mereka lebih akrab dengan penggunaan media sosial.

"Masyarakat yang berpendidikan lebih banyak terkena hoaks, begitu pula dengan masyarakat yang beragama fanatik," kata Henri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Empat Ciri Hoaks Menurut Kominfo...", Penulis : Fitria Chusna Farisa

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya