Pasar Hape 5G di Amerika Serikat Ternyata Masih Sepi Peminat

Rabu, 21 Agustus 2019 | 13:30
straitstimes.com

Pasar Hape 5G di Amerika Serikat Ternyata Masih Sepi Peminat

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren.com -Pengembangan dan perkembangan jaringan 5G di Amerika Serikat bisa dibilang jadi salah satu yang tercepat di dunia.

Dalam peluncuran akses 5G ke publik, Amerika Serikat hanya kalah cepat beberapa jam dari Korea Selatan.

Itupun karena perbedaan zona waktu kedua negara.

Tapi sepertinya jumlah peminat 5G di Amerika Serikat belum menunjukkan tren yang positif.

Berdasarkan laporan keuangan umum dari para operator di AS pada akhir kuartal kedua (Q2) tahun 2019.

Baca Juga: Wajib Tau, Ini Dia Beberapa Perbedaan Antara Jaringan 4G dan 5G

Para operator mencatat hanya ada 29.000 penjualan hape 5G di AS pada periode itu.

Berikut rincian penjualannya.

Data penjualan hape 5G di Amerika Serikat

Jumlah itu jelas cukup jauh dari ekspektasi awal yang diharapkan pemerintah AS secara menyeluruh.

Jaringan 5G di AS sendiri memang masih dalam tahap pengembangan. Wajar kalau masih ada sejumlah masalah jaringan yang terjadi.

Baca Juga: Ujicoba Teknologi 5G Smartfren di Pabrik Bekasi, Kecepatan Tembus 8,7 Gbps

Tapi secara umum, jaringan yang tersedia memang dinilai lebih baik dari 4G.

Salah satu faktor penyebab kurangnya minat saat ini mungkin karena harganya yang masih terbilang mahal.

Rata-rata hape 5G yang dijual di AS memiliki harga $1.300 atau setara Rp 18 jutaan.

Hasil ini berbeda dengan apa yang dialami Korea Selatan.

Baca Juga: Jaringan 5G Resmi Dipelopori dan Dimulai oleh Korea Selatan

Saat ini Korea Selatan terbilang sangat sukses menghadirkan jaringan 5G di negaranya.

Tercatat sudah ada setidaknya 1,5 juta pengguna 5G yang tersebar di seluruh Korea Selatan.

Wilayah Korea Selatan yang jauh lebih kecil dari AS dianggap jadi salah satu faktor kelancaran distribusi sinyal 5G di sana.

Terlebih lagi, perusahaan asli Korea Selatan seperti Samsung dan LG sudah berhasil merilis seri hape 5G mereka sendiri.

Didukung juga dengan tiga operator besar, SK Telecom, KT dan LG Uplus.

Baca Juga: Kominfo dan Smartfren Ujicoba Teknologi 5G Untuk Industri

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya