Jangan Berhutang Di China, Karena Ada Apps Pendeteksi Orang Berhutang

Senin, 28 Januari 2019 | 01:07
shape.com.sg

Pemerintah China membuat apps untuk deteksi orang yang berhutang, dan semua orang di negara tersebut bisa menggunakannya.

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Biasanya ketika orang berhutang, maka urusannya adalah antara orang yang memberi hutang dan orang yang disewa untuk menagihnya.

Namun tidak demikian dengan penduduk di negara Republik Rakyat China, karena pemerintahnya membuat apps untuk mendeteksi orang yang berhutang.

Radarorang berhutang tersebut bisa diakses oleh semua orang di sana, dan bisa mendeteksinya dari jarak yang cukup jauh, yaitu 500 meter!

Baca Juga : Luar Biasa, China Berhasil Menumbuhkan Tanaman Pertama Di Bulan

Dibuatnya apps tersebut adalah untuk mendukung program kredit sosial di negara tersebut, yaitu dengan memaksa orang untuk berbuat baik dan memberi hadiah; serta memberikan hukuman untuk orang yang punya nilai buruk secara sosial.

Apps yang secara kasarnya berarti "peta penunjuk orang berhutang" tersebutdigabungkan ke dalamplatform WeChat.

Pemerintah China memilih platform tersebut karena begitu tingginya popularitasnya di kalangan penduduk negara tersebut.

Jadi, semua orang di China bisa menggunakan apps tersebut, dan orang yang berhutang tidak bisa lari lagi dari hutangnya.

Parahnya adalah tidak hanya orang yang dihutangi saja yang bisa menggunakan apps tersebut untuk mencegah hutangnya tidak dibayar.

Karena semua orang yang memasang apps tersebut akan diberikan peringatan ketika penghutang masuk ke dalam radar mereka.

Kemudian, informasi mengenai orang tersebut akan muncul, termasuk di dalamnya nama lengkap, nomor penduduk, bahkan sampaihutangnya.

Baca Juga : Operasi Bedah via 5G Pertama di Dunia Sukses di China

Setelah itu, orang yang mendeteksinya bisa mempermalukannya di muka publik dengan menunjukkan informasi di dalam apps tersebut.

Apalagi di negara China ada sistem yang mampu memasukkan pelanggar peraturan ke dalam layar besar, seperti yang biasanya digunakan untuk menampilkan iklan di Indonesia.

Bila orang yang berhutang tersebut memiliki kemampuan untuk membayarnya, orang yang menangkapnya di radar bisa melaporkannya ke pihak berwajib.

Melalui apps tersebut, pemerintah China semakin memperketat jaring sosialnya dan pelanggar semakin mudah untukdilaporkan, serta mendapatkan nilai buruk di kredit sosialnya.

Orang yang masuk ke dalam blacklist kredit sosial di sana tidak hanya mendapatkan malu, tetapi juga disulitkan oleh pemerintah untuk mendapatkan pekerjaan serta beragam fasilitas.(*)

Tag

Editor : Kama

Sumber Slashdot