Bos Smartphone China Kalah Judi Triliunan Rupiah dan Terancam Bangkrut

Senin, 03 Desember 2018 | 17:53
Shopee

Gionee F205

Laporan Wartawan NexTren, Rezky Amaliah

NexTren.com -Mungkin banyak yang belum familiar dengan sebuah merek smartphone asal China ini.

Gionee, merupakan sebuah vendor smartphone asal China yang terancam bangkrut.

Hal ini terjadi lantaran perusahaan terlilit utang dalam jumlah yang besar, ditambah sang CEO Liu Lirong kalah dalam berjudi dengan menggunakan uang yang disinyalir milik perusahaan.

Berdasarkan laporan, Gionee memiliki total hutangdengan nilai mencapai puluhan triliun rupiah.

Utang tersebut mencakup tunggakan pembayaran mulai dari institusi finansial, pemasok komponen pembuat ponsel (supplier), hingga agensi iklan.

Gionee F205

Jumlah tunggakan ini kian membengkak setelah Lirong dikabarkan kehilangan duit senilai 10 miliar yuan atau lebih dari Rp 20 triliun di meja judi.

Namun, belakangan Lirong membantah telah kehilangan uang dalam jumlah tersebut dan mengatakan "hanya" sekitar 1 miliar yuan (Rp 2 triliun) yang ludes karena berjudi.

Lirong pun mengelak ketika dituding menyalahgunakan dana perusahaan untuk perjudian.

Dirinya berdalih jika ia hanya sekedar "meminjam" sebagian kecil dana yang ada di perusahaan.

Sang CEO juga mengakui bahwa dirinya senang sekali berjudi.

Dilansir dari South China Morning, sekitar 20 suplier yang menahan pasokan komponen mereka dilaporkan mengajukan permohonan restrukturisasi dan kebangkrutan atas Gionee, ke pengadilan di wilayah Shenzhen pada November lalu.

Kelebihan dan kekurangan Gionee F205

Permohonan itu diajukan lantaran Gionee gagal membayar biaya produksi kepada para pemasok tersebut selama beberapa bulan.

Total utang Gionee dilaporkan mencapai 17 miliar yuan atau sekitar Rp 35 triliun.

Sebanyak 10 miliar yuan (Rp 20 triliun) merupakan tunggakan ke bank, 5 miliar yuan (Rp 10 triliun) ke pemasok, dan 2 miliar yuan (Rp 4 triliun) ke agensi iklan.

Di pasaran smartphone China, Gionee menduduki urutan keenam setelah Apple.

Posisinya belakangan mulai terancam oleh para pemain besar Negeri Tirai Bambu, seperti Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi.

Meski demikian, Gionee masih bisa melakukan ekspansi ke beberapa wilayah pasar di luar China, seperti India dan Indonesia pada akhir 2017 lalu.(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya