Grab Gandeng Microsoft Untuk Tingkatkan Layanan Ojek Onlinenya

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Guna tingkatkan kualitas layanannya, penyedia taksi dan ojek online Grab gandeng Microsoft dalam sebuah investasi strategis.

Partnership antara Grab dan Microsoft tersebut nantinya akan mengadopsikan teknologi canggih yang dimiliki perusahaan pembuat Windows tersebut ke dalam software milik Grab.

Dengan demikian, diharapkan pengguna dan pemesan Grab akan lebih mudah untuk mendapatkan driver yang akan mengantarkannya ke tujuan.

Baca Juga : Cegah Kejahatan di Jalanan, Driver Grab Bakal Dibekali Panic Button

Langkah pertama yang akan diterapkan oleh Microsoft adalah dengan memasang layanan server Azure untuk platform cloud, mengamankan data ketika memanggil driver dan juga digital wallet.

Melalui adopsi teknologi server tersebut, pengguna Grab nantinya akan lebih terjamin pemesanannya karena stabilitas server yang baik, dan juga keamanan digital wallet yang tinggi.

Kemudian, rencana berikutnya adala dengan digunakannya teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) dan pembelajaran mesin (Machine Learning) di dalam layanan Grab.

Efeknya adalah sistem software Grab menjadi lebih pintar dalam membantu pemesan dan driver untuk menemukan posisi pertemuan.

Pemesan hanya perlu memotret lokasi di sekitarnya, dan sistem AI akan langsung mengenali daerah tersebut dan memberikan alamat beserta posisi GPS pada driver.

Sistem tersebut juga bisa digunakan untuk memberikan rekomendasi jalur, meningkatkan deteksi penipuan, meningkatkan kualitas peta, dan juga mengenali driver dan pemesan dari mukanya.

Baca Juga : Dari Beli Obat Sampai Konsultasi Dokter, Grab Sediakan Semuanya Online

Selain itu, ada pula sistem di luar AI yang akan diterapkan, yaitu hiburan di dalam mobil untuk Grab Car, serta integrasi program reward dengan menggunakan Outlook.

Untuk Microsoft sendiri, langkah ini sangat penting untuk memperkukuh posisinya dalam menghubungkan layanan retail, dan juga mengembangkan teknologi back-end, demi mengalahkan saingannya yaitu Amazon.(*)