Follow Us

Turis China di Bali Transaksi Pakai WeChat dan Alipay, Padahal Belum Ada Ijin

Wahyu Subyanto - Jumat, 14 September 2018 | 17:58
Aplikasi pembayaran digital Alipay
smartshanghai

Aplikasi pembayaran digital Alipay

Nextren.com - Saat ini, perkembangan pembayaran digital makin meluas di seluruh dunia.Salah satu aplikasi pembayaran digital terkenal yang mendominasi pasar China adalah Alipay dan WeChat.Di Indonesia sendiri, sudah ada aplikasi pembayaran digital seperti T-Cash atau OVO.Lewat aplikasi pembayaran digital seperti itu, tak perlu lagi penggunaan uang tunai untuk bertransaksi.

Baca Juga : Paket Data Telkomsel 25 GB Sebulan Cuma Rp 100.000, Hanya Hari IniMasalahnya, baru-baru ini dunia pariwisata di Bali dihebohkan dengan penggunaan WeChat dan Alipay sebagai pembayaran, oleh sejumlah turis China di Bali.Sebagai aplikasi digital, tentu saja memang tak ada kendala teknis untuk melakukan transaksi di seluruh dunia, asalkan terhubung ke internet.Masalahnya, WeChat dan Alipay ini belum bekerja sama dengan perusahaan sistem pembayaran lokal. Sementara peraturan dari Bank Indonesia mewajibkan hal itu.

Baca Juga : Deretan iPhone Ini Kena Harga 2 Kali Lipat Saat Ganti Baterai, Awal Tahun Depan

Dari informasi di situs resmi hotel Swiss-Belhotel, Bali, ternyata pelanggannya bisa menggunakan aplikasi WeChat untuk pembayaran.Dari 9 Swiss-Belhotel di Bali, sudah ada 5 hotel yang bisa menggunakan aplikasi WeChat untuk sistem pembayaran dalam waktu dekat.

Pilihan metode pembayaran mobile ini dapat digunakan oleh tamu saat menginap di Swiss-Belresort Pecatu, Swiss-Belresort Watu Jimbar, Swiss-Belhotel Tuban, Swiss-Belhotel Rainforest Kuta dan Swiss-Belhotel Segara Nusa Dua. Setiap hotel akan memberikan petunjuk dan menawarkan fitur mobile payment ini di resepsionis ataupun di meja kasir di restoran.

Baca Juga : Tips Manfaatkan WhatsApp Business untuk Perkembangan Start Up Milenials

WeChat diterima di Swiss-Belhotel Bali
Swiss-Belhotel

WeChat diterima di Swiss-Belhotel Bali

Tagihan dapat terlihat dalam mata uang Indonesia Rupiah dan tamu dapat melakukan pembayaran secara instan dengan cara memindai telepon genggam ke kode QR yang muncul di perangkat di kasir. Tamu dapat menemukan perubahan mata uang menjadi RMB usai memindai kode QR saat pembayaran dinyatakan berhasil.

Baca Juga : Cegah Kejahatan di Jalanan, Driver Grab Bakal Dibekali Panic Button

Bank Indonesia (BI) turun tanganMenurut Onny Widjanarko, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, weChat dan Alipay ini diberikan waktu masuk ke Indonesia untuk melayani turis membeli barang."Namun mereka harus bekerja sama dengan pemain sistem pembayaran yang berizin dari Indonesia, kata Onny seperti dilansir dari Kontan, Kamis (13/9).Selain harus bekerjasama dengan pemain lokal, nantinya WeChat dan Alipay juga harus terhubung dengan bank besar di Indonesia terkait penyimpanan dana dan terhubung ke GPN (gerbang pembayaran nasional). BI mencatat memang beberapa turis China yang ada di Bali memang menggunakan aplikasi messenger seperti WeChat dan Alipay sebagai alat pembayaran.

Baca Juga : Review Vivo V11 Pro - Sensor Sidik Jari di Layar dengan Kinerja dan Kamera YahudTransaksi yang dilakukan turis China tersebut masuk ke transaksi cross border. Maka, BI akan mengarahkan agar turis ini menggunakan mata uang rupiah sebagai alat pembayaran.Jika nanti WeChat dan Alipay sudah berkerjasama dengan pemain lokal sistem pembayaran, maka diharapkan akan ada pembagian fee yang adil sehingga bisa sama-sama tumbuh. Kehadiran Alipay dan WeChat melalui kunjungan para turis juga mendapat sorotan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Baca Juga : Fitur Baru Google untuk Saring Konten Negatif di Youtube KidsSaat World Economic Forum di Vietnam, Rudiantara meminta negara-negara ASEAN lain menyiapkan aturan cross border e-payment dalam skala ASEAN. Jika tidak, platform dari luar ASEAN akan masuk menggunakan denominasi valas luar ASEAN di transaksi domestik.Potensi transaksi pembayaran turis asing di Indonesia cukup besar. Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, rata-rata pengeluaran setiap turis asing selama berada di Indonesia sekitar US$ 1.100 atau Rp 16,2 juta. (*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest