Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Penyakit bawaan merupakan masalah yang sulit untuk dipecahkan, karena hal itu berasal dari adanya cacat di tingkat genetik.
Penelitian yang diadakan di New York, Amerika Serikat berusaha untuk menjawab tantangan tersebut dengan berusaha mengembangkan teknik editing genetik yang aman.
Bila teknik ini berhasil dikembangkan, maka bidang medis dan kesehatan akan mendapatkan terobosan yang luar biasa besar.
Baca Juga : Peneliti Berhasil Ciptakan Bantal Yang Mampu Redam Suara Dengkuran
Menurut laporan dari NPR, penelitian mengenai manipulasi genetik tersebut dikembangkan oleh Dieter Egli, ahli pengembangan biologi dari Columbia University.
Riset yang dilakukannya adalah untuk mengubah DNA di dalam embrio manusia guna menghilangkan genetik penyakit bawaan yang diturunkan dari orang tua.
Perangkat yang digunakandi dalam penelitian ini adalah CRISPR, yang mampu mengganti kode DNA yang ada dengan kode baru yang diinginkan oleh peneliti.
Resiko dariediting genetik tentunya sangat besar dan memiliki masalah etika yang tidak sepele; itu sebabnya penelitian Egli diawasi secara langsung oleh panel peneliti dan Bioethicist di Columbia University.
Egli juga menyatakan dia tidak berusaha untuk membuat bayi dengan genetik yang diubah, seperti yang terjadi di 2018 lalu oleh peneliti dari China.
Embrio yang diubah genetiknya hanya diamati selama 1 hari saja, dan tidak dibiarkan berkembang menjadibayi,dan juga tidak dimasukkan ke dalam janin manusia.
Terlebih lagi Egli juga menegaskan riset yang dilakukan adalah untuk menentukan apakah CRISPR bisa dengan aman memperbaiki mutasi di dalam embrio.