Nextren.com - Avast, perusahaan global dalam produk keamanan digital, menyatakan bahwa lebih dari setengah (55%) aplikasi PC yang dipasang di seluruh dunia sudah kadaluwarsa.Hal ini membuat pengguna PC dan data pribadi mereka rentan terhadap resiko keamanan. Laporan Tren PC Avast 2018 menemukan bahwa kerentanan perangkat dan data pengguna terhadap peretas disebabkan oleh kesalahan pribadi.Penyebabnya, karena pengguna tidak menambahkan keamanan dan menyimpan aplikasi popular yang usang di PC mereka.
Baca Juga : Hacker Ditantang Bobol Keamanan Mobil Tesla, Hadiahnya 12 MilyarPembaruan aplikasi yang paling sering diabaikan oleh pengguna antara lain pembaruan aplikasi Adobe Shockwave (96%), VLC Media Player (94%) dan Skype (94%).
Laporan yang memanfaatkan data anonim dan teragregasi dari 163 juta perangkat di seluruh dunia tersebut, juga menemukan bahwa sebanyak 40% pengguna PC di seluruh dunia memakai Windows 10, dan akan dengan cepat menyusul 43% pengguna PC Windows 7. Namun, hampir satu dari enam (15%) pengguna Windows 7 dan satu dari sepuluh (9%) pengguna Windows 10 di seluruh dunia tersebut, mengakui bahwa system operasinya berjalan lebih lama dan tidak lagi mendukung versi produk yang mereka gunakan.Misalnya Windows 7 Release to Manufacturing versi tahun 2009 atau Pembaruan Windows 10 Spring Creators awal 2017.
Baca Juga : Diteror Drone, Inggris Bangun Sistem Keamanan Penyerang Drone Nakal
Menjalankan sistem operasi yang kadaluarsa tersebut membuat software PC mereka berada pada risiko kerentanan dan masalah keamanan signifikan lainnya.“Sebagian besar dari kita mengganti smartphone secara teratur setiap tahunnya, tetapi hal yang sama tidak dilakukan untuk PC kita.""Dengan usia rata-rata PC yang mencapai enam tahun, kita perlu melakukan usaha yang lebih untuk memastikan PC kita tidak berada pada risiko yang tidak diinginkan,” kata Ondrej Vlcek, Presiden, Avast. “Dengan perawatan yang tepat, seperti membersihkan bagian dalam perangkat keras kita dengan menggunakan pembersih, pengoptimalan, dan produk keamanan, PC kita akan lebih aman dan handal bahkan untuk waktu yang lebih lama.”Baca Juga : PUBG Terapkan Sistem Keamanan Baru, 30 Ribu Cheater Kena BanKini semakin banyak orang yang memilih laptop, tablet, dan PC 2-in-1 yang menjalankan Windows. Meskipun desktop sama sekali tidak ketinggalan zaman, ada sebanyak 67% pengguna memilih laptop dan tablet, membiarkannya bekerja, menelusuri, dan melakukan streaming saat bepergian.
Tren ini kemungkinan akan berlanjut hingga 2019. Pergeseran ke PC seluler ini juga tercermin dalam sebagian besar aplikasi yang diinstal.
Baca Juga : TikTok Resmi Luncurkan Safety Center Untuk Pastikan Keamanan Pengguna
Google Chrome melonjak ke urutan teratas pada 2018, meningkatkan pangsa instalasinya dari 79% menjadi 91% dalam 12 bulan terakhir.Adobe Acrobat Reader (60%) masuk sebagai yang paling populer kedua, diikuti oleh WinRAR (48%), Microsoft Office (45%), dan Mozilla Firefox (42%).
Sementara Microsoft Office menjadi aplikasi keempat yang paling banyak digunakan di dunia, juga merupakan salah satu aplikasi yang paling ketinggalan zaman. Secara global, 15% pengguna masih memiliki versi Enterprise 2007 yang ter-instal di PC mereka, meskipun Microsoft tidak lagi mengeluarkan patch keamanan atau perbaikan bug untuk produknya.
Baca Juga : Hacker Iran Berhasil Bobol Keamanan Berbasis Two Factor AuthenticationLaporan ini juga menguraikan merek-merek PC, CPU, ukuran RAM, dan hard disk paling populer:- Lima merek PC teratas: secara global, merek PC yang paling luas adalah HP, Acer, Asus, Lenovo dan Dell.- Sebagian besar CPU masih dual-core, dengan 74% berjalan pada dua-core fisik dan hanya 20% memiliki sistem quad-core.Baca Juga : Facebook Perbaiki Lubang Keamanan Yang Bisa Bocorkan Data User
- RAM: ukuran RAM paling populer adalah 4 GB, yang cukup untuk sebagian besar aplikasi sehari-hari.
- HDD vs. SSD: hanya 15% pengguna yang memiliki SSD cepat, sisanya pengguna tetap menggunakan HDD atau solusi kombo HDD / SSD.Metodologi yang dipakaiData inti yang digunakan dalam laporan ini dikumpulkan melalui fitur Automatic Software Updater.Fitur ini sudah termasuk dalam software keamanan Avast dan AVG, yang terdiri dari kumpulan data anonim dari total 163 juta perangkat. Dengan menggunakan kombinasi data dunia nyata dan statistik global dari Statista dan sumber lainnya, laporan ini dapat melukiskan gambaran keadaan PC pada tahun 2018. (*)