Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Canggihnya Spyware Israel, Cukup Tahu Nomor Maka Dalam 5 Menit Seluruh Isi Smartphone Terlihat

Wahyu Subyanto - Jumat, 30 November 2018 | 17:29
iPhone X dari Apple
CNET

iPhone X dari Apple

Laporan wartawwn Nextren, Wahyu S.

Nextren.com - Beberapa waktu lalu terjadi saling tuduh di berbagai negara di dunia yang 'panas' akibat terbunuhnya Jamal Khashoggi di Kedutaan Besar Arab Saudi di Turki.

Jamal Khashoggi sendiri adalah warga negara Saudi dan bekerja sebagai wartawan untuk The Washington Post, Amerika Serikat.Ternyata ada teknologi Israel yang berperan melacak posisi Jamal Khashoggi selama ini, yang bentuknya berupa aplikasi spyware alias aplikasi mata-mata yang canggih.Spyware itu biasa dikenal di kalangan intelijen sebagai Pegasus, dan dibuat oleh NSO Group. Dilansir dari Vice Motherboard, sebuah sumber mengatakan berhasil melihat dari dekat cara kerja spyware pengintai asal Israel itu.

Baca Juga : Belajar Otodidak, Remaja Ini Temukan Kebocoran Google dan Diganjar Rp 500 JutaInformasi ini ditegaskan Vice Motherboard bahwa sumber memiliki pengetahuan langsung dan terkini dari perusahaan.Meskipun ada sederet pelanggan yang sangat kontroversial, perusahaan ini nampaknya sangat populer di seluruh dunia.Saat itu seorang pengusaha Israel rapat dengan penyedia spyware NSO itu.Perwakilan NSO bertanya apakah mereka boleh mendemonstrasikan perangkat lunak mata-mata mereka yang kuat dan mahal, yang dikenal sebagai Pegasus, di telepon si pengusaha itu sendiri.

Baca Juga : Facebook Kebobolan Lagi, Informasi Pribadi 81 Ribu Akun Dijual Hacker

Sang pengusaha setuju, tetapi mengharuskan NSO untuk menargetkan iPhone lain, yang dia bawa dan memiliki nomor telepon asing. Dia memberi NSO nomor telepon itu dan meletakkan telepon di meja.Artinya, pihak NSO baru tahu nomor itu saat pertemuan dan tak menyentuh iPhone yang baru dibawa itu.Setelah 5 sampai 7 menit, maka isi layar iPhone-nya muncul di layar besar yang dipasang di ruang rapat.Semuanya terlihat bahkan tanpa si pengusaha mengklik tautan berbahaya.

Baca Juga : Marak Instagram Kebobolan, Ganti Password Agar Bebas Ancaman Hacker

kantor NSO
vice

kantor NSO

"Saya melihat (spyware NSO itu) mengklik semua jenis ikon: ikon email, ikon SMS, dan ikon lain," katanya kepada Vice Motherboard. "Dan tiba-tiba saya melihat semua pesan saya di sana dan saya melihat semua email di sana dan mereka mampu membuka informasi apa pun yang ada di [iPhone] saya," lanjutnya.Bahkan, perwakilan NSO itu bisa mengakses mikrofon dan kamera di iPhone-nya.Demonstrasi itu menyoroti kuatnya produk yang semakin populer di kalangan pemerintah itu: software peretasan telepon jarak jauh untuk mengakses komunikasi dan data lain dari target. Ya, cukup nomor aktif saja yang dibutuhkan, maka hanya dalam hitungan menit, semua isi smartphonenya bakal bisa diketahui.

Baca Juga : Pengguna Twitter Wajib Ganti Password karena Bug, Benarkah Kebobolan?

NSO adalah salah satu perusahaan utama yang menyediakan produk semacam itu kepada biro iklan di seluruh dunia.Itu juga termasuk sejumlah pelanggan yang telah memakainya untuk mamantau aktivis hak asasi manusia, pekerja nonprofit (LSM), dan jurnalis di Uni Emirat Arab dan Meksiko.Pegasus dapat menginfeksi perangkat Android dan iPhone yang paling up-to-date, lalu menyedot email target, obrolan Facebook, dan foto-fotonya.Pegasus ini juga bisa mengambil lokasi GPS dan panggilan telepon mereka, dan banyak lagi.

Baca Juga : Facebook Tunda Peluncuran Smart Speaker Karena Isu Kebobolan Data

Data yang diambil software buatan NSO ini
Vice

Data yang diambil software buatan NSO ini

NSO menyediakan software ini, kemudian pelanggan seperti penegak hukum atau badan intelijen, menerapkannya sendiri pada target mereka. Seperti yang dilaporkan New York Times baru-baru ini, NSO mendemonstrasikan produknya kepada klien potensial. Perusahaan saat ini menghadapi sejumlah tuntutan hukum, termasuk dugaan dalam operasi peretasan ilegal itu sendiri.Awalnya perusahaan beroperasi secara relatif rahasia, sampai para peneliti di Citizen Lab menerbitkan laporan tentang NSO pada tahun 2016 yang menghubungkan produk perusahaan dengan peretasan Ahmed Mansoor, seorang aktivis hak asasi manusia di Uni Emirat Arab.Sebuah sumber yang akrab dengan NSO mengatakan kepada Motherboard bahwa perusahaan ini memiliki sekitar 600 karyawan, dengan sekitar 250 orang yang bekerja dalam penelitian dan pengembangan, termasuk menciptakan eksploitasi di rumah untuk masuk ke ponsel.

Source : Motherboard.vice.com

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x