Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Black Friday begitu lekat dengan budaya pecinta shopping sebagai saat diskon besar-besaran digelar, bahkan sampai menyentuh 80%.
Bahkan kamu mungkin sudah sempat menikmati event belanja tersebut atau masih saat ini, karena biasanya muncul setelah hari Thanksgiving.
Namun tahukah kamu sebenarnya dari mana asal muasal istilah tersebut, dan mengapa lekat dengan saatnya toko memberikan diskon besar-besaran?
Baca Juga : Fortnite Berikan Hadiah Untuk Kreator Konten Ketika Gamer Belanja
Waktu dimulainya Black Friday sendiri dimulai pada Jumat pertama setelah Thanksgiving, yang diselenggarakan pada Kamis keempat di November.
Thanksgiving merupakan hari yang dirayakan oleh penduduk Amerika dan Kanada untuk merayakan rasa terima kasih atas keberhasilan panen di masa lalu.
Jadi Black Friday digunakan oleh pekerja di masa lalu untuk mendapatkan liburan panjang selama 4 hari, sehingga lekat dengan rasa bahagia.
Mengapa sampai ungkapan Black yang biasanya merepresentasikan sesuatu yang mengandung kesialan justru digunakan untuk event yang notabene menyenangkan?
Ternyata ungkapan ini mulai digunakan secara nasional di Amerika pada 1980 oleh pada retailer, dan berhubungan pula dengan masa liburan.
Retailer pada masa itu biasanya menangung kerugian sepanjang tahun, dan hanya bisa meraup keuntungan pada saat musim liburan tiba saja.
Karena pada saat itulah keluarga mulai berbelanja dan juga menghabiskan bonus akhir tahunnya untuk anak dan juga kebutuhan rumah tangga.