Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Sebagai sistem yang mampu belajar lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan manusia, Artificial Intelligence (AI) memiliki peranan masa depan yang begitu luas.
Salah satunya adalah AI yang mampu mendeteksi kebohongan bernama iBorderCtrl yang akan dicobakan di perbatasan Eropa.
Percobaan tersebut akan berjalan selama enam bulan dan ditempatkan di daerah perbatasan dengan Hungaria, Latvia, dan Yunani.
Baca Juga : Honda Dan Tiga Universitas Teknologi Kembangkan AI Yang Bisa Belajar
Proyek AI untuk mendeteksi kebohongan tersebut dibiayai langsung oleh European Union (EU) atau persatuan negara-negara di Eropa.
Melalui proyek tersebut, diharapkan pelintasan perbatasan ke dan dari Eropa menjadi lebih cepat dan aman.
Sebelum memulai perjalanan dan melintasi perbatasan, setiap orang diminta mengisi terlebih dahulu aplikasi online dan mengunggah (upload) dokumen yang terkait, seperti passport dari rumahnya.
Nantinya, data dari orang yang telah memberikan aplikasi tersebut akan menjadi pertimbangan bagi AI ketika memberikan pertanyaan.
Baca Juga : 6 Peningkatan yang Bisa Didapatkan dengan Menggunakan iPhone XS
Pertanyaan sederhana seperti apa yang ada di dalam tas, dan bila tas tersebut dibuka apakah memang benar sesuai dengan jawaban akan dilontarkan AI.
Pelancong nantinya akan diharapkan ke kamera dan sistem AI akan menganalisa beragam parameter, seperti gesture dan gerak-gerik kecil lain misalnya pupil dan raut muka.