Program ini pada dasarnya adalah mata dan telinga dari kapal, karena mampu memperlihatkan bahaya yang ada di sekitar kapal.
Tidak hanya pada lautan lepas, program tersebut juga digunakan ketika ingin melabuhkan kapal ke pelabuhan.
Baca Juga : Google Bakal Gunakan Artificial Intelligence Di Search Enginenya, Pencarian Makin Mudah
Berkat bantuannya, kini awak kapal tidak lagi menggunakan cara tradisional yang melibatkan awak lain dengan komunikasi walkie talkie.
Keberhasilan Intelligence Awareness ini juga akan menjadi dasar untuk pengendalian kapal tanpa awak nantinya.
Namun menurut pihak Rolls-Royce ternyata yang menjadi masalah terbesar bukanlah teknologi, melainkan peraturan maritim yang masih tidak mengenali otoritas kapal tanpa awak. (*)