Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Melarang anak yang menghabiskan waktunya bermain dengan gadget atau menonton TV adalah masalah pelik yang dihadapi orang tua masa kini.
Tahukah kamu bahwa penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa anak yang tidak banyak main gadget dan menonton TV jauh lebih pintar otaknya?
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin lama waktu anak melihat layar (Screen Time), maka kecerdasan kognitifnya akan kalah dengan anak yang hanya menggunakan gadget 2 jam perhari.
Peneliti dari Kanada mengungkapkan temuan tersebut berdasarkan data dari proyek selama 10 tahun untuk meneliti bagaimana otak anak berkembang seiring waktu, bernama Adolescent Brain Cognitive Development (disingkat ABCD).
Proyek yang dibiayai oleh National Institute of Health di Amerika tersebut mewawancarai anak dan orang tuanya mengenai gaya hidup keseharian mereka.
Baca Juga : Khawatir Anak Akses Situs Porno? Google Family Link Bisa Awasi Aktivitasnya
Melalui wawancara tersebut, terungkap data mengenai berapa lama anak melakukan olahraga, tidur, dan melihat layar gadget dan TV setiap harinya.
Selain itu, anak juga diberikan tes berupa pertanyaan, memberikan sampel ludah, dan menyelesaikan teka-teki untuk mengukur kemampuan kognitifnya.
Kemampuan kognitif sendiri merupakan proses yang terjadi di otak untuk berpikir, mengerti mengenai sesuatu, belajar, dan mengingat.
Singkatnya, semua proses yang sangat penting dalam perkembangan anak di usia dini, karena proses itu membentuk kepribadiannya.
Penelitian tersebut melibatkan 4524 orang anak dari umur 8 tahun hingga 11 tahun, mulai dari September 2016 hingga 2017.
Dokter di Kanada dan Amerika Serikat menyarankan anak di bawah umur 6 tahun tidak boleh lebih dari 2 jam melihat layar, baik gadget maupun TV.
Akan tetapi riset tersebut menunjukkan hanya 37% dari anak di dalam penelitian yang masuk ke dalam kriteria lama Screen Time tersebut.
Semua anak tersebut secara mengejutkan memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik dan mendapatkan nilai lebih baik dibandingkan anak yang melanggar 2 jam Screen Time.
Baca Juga : Penghuni Silicon Valley Bergaji Miliaran Tunda Punya Anak, Mengapa?
Melalui temuan yang dipublikasikan pada Lancet Child & Adolescent Health tersebut, terlihat bahwa waktu rekreasional yang berguna untuk anak hanya kurang dari dua jam setiap harinya.
Ternyata bukan hanya Screen Time saja yang menjadi masalah, kurangnya waktu tidur untuk anak yang seharusnya 9 hingga 11 jam per hari juga menjadi sebabnya.
Banyaknya waktu anak ada di depan layar juga memengaruhi lama waktu mereka untuk menggerakkan badannya.
Untuk mendapatkan data yang lebih akurat lagi, proyek ABCD berencana untuk menambahkan jumlah anak yang diriset, mencapai 10 ribu orang anak.(*)