Nextren.com - Di dunia internet, penjahat digital selalu mengintai kelemahan dari berbagai situs, dan berusaha mendapatkan keuntungan darinya.Bahkan perusahaan raksasa sekelas Google, ternyata juga diincar untuk dicari kelemahannya.Namun hal itu ternyata malah menjadi program resmi dari Google, yaitu bug bounty yang menawarkan hacker dari seluruh dunia untuk mencari kelemahan dari segala sistem di Google dan aplikasinya.Bulan Mei 2018 lalu, Google sudah memberikan hadiah sebesar 36.000 dollar AS (sekitar Rp 504 juta) kepada seorang remaja asal Montevideo, Uruguay, bernama Ezequiel Pereira (17 tahun).
Baca Juga : Samsung Galaxy Note 9 Bakal Hadir Lagi dengan Warna Baru yang MemikatEzequiel Pereira mendapat imbalan tersebut setelah melaporkan celah keamanan (bug) di sistem internal Google.Hacker Desa di PasuruanTernyata dari Indonesia, baru saja muncul bakal terpendam yang juga diberi hadiah oleh Google, atas usahanya yang sama, menemukan celah keamanan di sistem Google.Seorang pemuda bernama Nosa asal Bukir, Kota Pasuruan, baru saja mendapat hadiah dari Google. Jumlahnya lumayan besar, sebanyak $7.500.Dengan kurs saat ini yang cukup tinggi, itu artinya senilai Rp 111 juta.
Baca Juga : Oppo Find X akan Hadir dengan RAM 10 GB, Dua Kali Lipat dari Galaxy S9
Dilansir dari wartabromo.com (26/9/2018), sebenarnya Nosa tak menyangka mendapat hadiah dari Google.Pihak Google sendiri yang menghubungi Nosa lewat email pada Selasa subuh (25/9/2018).“As Part of Google Vulnerability Reward Program, the panel decided to issue a reward of $7500.00,” demikian penggalan kalimat dalam email yang diterima Nosa dari Google.Menurut Nosa, hadiah itu didapatnya setelah ia menemukan sistem keamanan di Google masih terdapat celah, yang bisa membahayakan mesin pencarian itu.
Baca Juga : Review Lenovo Yoga 530, Laptop Sekaligus Tablet Stylish yang Siap Kerja BeratCelah yang ditemukan Nosa itu termasuk celah keamanan yang sangat critical, dari jenis “click hijjacking”.
Sebuah artikel dari appsflyer menjelaskan bahwa “click hijjacking” adalah salah satu cara pembajakan informasi.Dalam metode ini, penipu akan menyuntikkan malware ke perangkat seperti smartphone atau laptop.Malware ini biasanya disuntikkan lewat aplikasi siap pakai yang bisa didownload gratis, di luar tempat resmi seperti Google Play.
Baca Juga : CEO Indosat Mundur Meski Belum Setahun Menjabat, Kewajiban Registrasi Prabayar Jadi Pemicu?
Malware tersebut bisa dapat mendeteksi klik yang dilakukan pada iklan asli oleh pengguna sebenarnya.Setelah itu, malware akan segera memicu klik palsu untuk membajak posisi klik terakhir yang diinginkan. Ternyata Google merespon laporannya, lalu Nosa mendapat balasan dan diberi hadiah sebesar $7.500 itu.Wah hebat ya, ternyata dari pelosok desa bisa meraih uang besar dalam bentuk dollar. (*)