Dilansir NexTren.com dari berbagai sumber, sebuah e-commerce yang berpusat di Australia mengalami peretasan sebab banyak orang yang mendaftarkan kartu kreditnya.
Konon, peretasan kartu kredit ini dilakukan dengan SQL injection pada SQL Server e-commerce tersebut.
Sebelumnya, mahasiswa Indonesia bahkan meretas sekitar 4000 kartu kredit di Australia dan 9 di antaranya telah digunakan untuk berbelanja.
Memang, kemudahan bertransaksi membawa nilai plus tersendiri.
BACA JUGA:Hasil Benchmark Diduga Peringkat HTC U12 Life Beredar di Internet
Namun, kita juga perlu berhati-hati dan sesering mungkin lalukan cek transaksi yang dilakukan kartu kredit, apalagi saat ada transaksi mencurigakan.(*)