Kerentanan WhatsApp tersebut dieksploitasi oleh para peneliti dengan menggunakan Burp Suit Extension dan 3 metode manipulasi.
Berita tentang cacat WhatsApp ini sampai juga di telinga perusahaan.
Namun, Carl Woog yang merupakan juru bicara WhatsApp, mengatakan bahwa hal itu bukan sebuah kesalahan.
Pasalnya, Woong menganggap bahwa cacat yang ditemukan oleh peneliti tak ada hubungannya dengan keamanan Enkripsi End-to-End.
(BACA:Game PUBG Banyak Keluhan, Ini 6 Perbaikan di Situs 'Fix PUBG')
Bagaimana menurutmu? (*)