Chief Operating Officer (COO) baru untuk Twitter, Adam Bain, mengaku sebagai penggemar kain batik dari Indonesia. Hal tersebut diketahui Nextren, Selasa (6/10/2015), setelah membaca mini-biografi yang ditulis Adam Bain di akun Twitter resminya (@adambain).Selain menulis jabatannya sebagai COO Twitter, ayah dari dua anak, dan fans tim basket Golden State Warriors, Bain juga mendeskripsikan dirinya sebagai "Batik fan" dalam biografi singkatnya.Menjelaskan tentang apa itu batik, Bain menulis, "It's an Indonesia thing, you wouldn't understand," atau lebih kurang berarti "cuma orang Indonesia yang tahu."Tidak diketahui dari mana Adam Bain mengenal kain tradisional batik yang menjadi bagian dari budaya Indonesia ini. Namun, pada 28 Agustus 2014 lalu, Bain diketahui berkunjung ke Indonesia dan memamerkan foto selfie atau tepatnya wefie-nya mengenakan baju batik, di kawasan Bundaran Hotel Indonesia.
Saat itu, Bain yang menjabat sebagai President of Global Revenue and Partnership Twitter mengumumkan bahwa Twitter akan segera buka kantor di Indonesia.Pada 21 Agustus 2015 lalu, Bain juga kembali pamer baju batik yang ia pakai, lewat Twitter. Namun, kali ini ia memakainya di kantor Twitter di San Francisco.Adam Bain diangkat menjadi Chief Operating Officer Twitter yang baru oleh CEO Twitter, Jack Dorsey, pada Senin (5/10/2015) lalu. "We are naming @adambain COO of Twitter, we're working to change the composition of our Board, and I will serve as CEO of Twitter and Square!" tulis Jack Dorsey lewat akun Twitter-nya.Jack Dorsey resmi jadi CEO
Jack Dorsey sendiri juga ditetapkan menjadi CEO permanen Twitter setelah menjabat sebagai pimpinan sementara setelah pejabat sebelumnya, Dick Costolo, mengundurkan diri.Penunjukkan tersebut tidak mengejutkan mengingat dia merupakan kandiat terkuat dan telah menjabat sebagai bos sementara sejak Juli lalu.Dengan demikian Dorsey memegang tanggung jawab di dua perusahaan. Saat ini, ia masih menduduki posisi CEO di startup layanan pembayaran Square yang akan melakukan initial public offering (IPO) dalam waktu dekat.Sebagaimana dilansir Nextren dari Business Insider, Selasa (6/10/2015), ini bukan pertama kalinya Dorsey menjabat CEO Twitter. Dia sempat memimpin perusahaan microblogging tersebut di masa awal terbentuk dan kemudian diturunkan.Di masa itu dia tidak fokus seutuhnya pada soal perkembangan Twitter. Dorsey punya keinginan lain, yaitu menjadi fashion designer dan sering meninggalkan pekerjaan demi mengambil kursus malam.Selain itu, Dorsey juga sering pulang lebih cepat demi bisa mengikuti kursus Yoga dan seni. Pada akhirnya kegiatan sampingan tersebut jadi mengganggu dan Ev Williams, sesama co-founder Twitter, mesti menasihatinya agar memilih salah satu prioritas kegiatan.Cerita tersebut sudah jadi masa lalu dan saat ini harapan Twitter bertumpu padanya. Dia kembali ditunjuk menjadi pemimpin di saat perusahaan sedang dalam krisis.Twitter memang memiliki jumlah pengguna yang besar, yaitu sekitar 300 juta orang yang aktif berkicau setiap bulan. Mereka pun masih mendapatkan keuntungan yang bisa dikatakan sehat.Krisis yang terjadi adalah kekhawatiran pada investor terhadap masa depan layanan microblogging tersebut. Salah satunya adalah kesulitan meningkatkan jumlah pengguna agar melebihi angka saat ini.