Follow Us

Kanal YouTube “Kok Bisa?” Lucu dan Menambah Ilmu

Yoga Hastyadi Widiartanto - Senin, 21 September 2015 | 09:47
Co Founder Kok Bisa, Gerald Sebastian
Yoga Hastyadi Widiartanto/NEXTREN.com

Co Founder Kok Bisa, Gerald Sebastian

"Kok Bisa?" begitulah nama kanal YouTube yang dikembangkan oleh Gerald Sebastian, Alvin Disatputra dan Ketut Yoga Yudistira. Bila menyambangi kanal ini, dijamin kamu akan bisa senyum-senyum sendiri sambil menambah ilmu.Ya, kanal tersebut memang dibuat khusus untuk menyebarkan ilmu pengetahuan. Tapi mereka membawakannya dengan cara berbeda, berupa video ilustrasi dan infografis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu."Awal kami buat channel ini karena prihatin dengan banyak tayangan yang kurang bermutu di Indonesia. Lalu kami mengonsepnya sebagai channel edukasi, menggunakan infografis," terang Gerald kepada Nextren, Sabtu (19/9/2015) sore."Kami mulai dari curiosity, dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana lalu mencoba memberikan jawabannya. Misalnya waktu itu kami sempat membuat tayangan dari pertanyaan, 'Kenapa Rupiah Kita Melemah?'," imbuhnya.Konten yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut merupakan hasil penelusuran atau riset sederhana Alvin. Misalnya melalui jurnal-jurnal internasional yang kemudian dirajut menjadi sebuah naskah.Selanjutnya, Gerald membuat berbagai ilustrasi untuk melengkapi nasah buatan Alvin. Terakhir, semua bahan tersebut dijahit oleh Yoga menjadi sebuah video edukasi, termasuk mengisi suara narasi sepanjang video.Ketiganya tak ada yang menyangka ternyata ide kanal edukasi tersebut disambut baik oleh masyarakat, terutama pengguna YouTube. Kini mereka sudah mencatat sekitar 41.375 orang subscribers.

Bermodal KonsistensiMengembankan kanal YouTube seperti ini bukan hal mudah. Kesulitan yang paling terasa dalam masa awal pembuatan biasanya adalah mengumpulkan subscriber atau orang-orang yang setia mengikuti tayangan.Nah, angka 41.375 subscribers itu tidak dicapai dengan tangan kosong. Menurut Gerald, dia mengawalinya dengna memanfaatkan forum online sebagai media memperkenalkan diri ke masyarakat."Awalnya subscribers kami cuma 15. Lalu kami perluas menggunakan Kaskus, rata-rata usia 15-20 tahun kan masih baca dari forum itu. Kemudian kami sebarkan juga di semua media sosial. Rumus kami konsistensi, bukan kuantitas video," ujarnya menerangkan cara mereka memulai kanal YouTube Kok Bisa."Kami juga pakai Reddit untuk menyebarkan ke luar Indonesia Tapi sayangnya sampai sekarang di sini Reddit masih di blok," lanjut Gerald.Cita-cita mereka ke depan adalah membesarkan kanal YouTube Kok Bisa menjadi kanal edukasi yang dikenal banyak orang di Indonesia. Dan lebih jauh lagi mereka ingin membuatnya menjadi pijakan membuat sebuah studio animasi.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest