Follow Us

Kacamata Pintar Google Glass Masih Ada, Ini Nama Barunya

Yoga Hastyadi Widiartanto - Minggu, 20 September 2015 | 15:03
Komponen Google Glass yang dipreteli
Recode.net

Komponen Google Glass yang dipreteli

Kacamata pintar Google Glass masih ada dan terus dikembangkan. Google baru saja menyusun ulang tim Google Glass dan mengganti namanya menjadi Project Aura. Mereka merekrut anggota tim baru yang merupakan ahli perangkat elektronik konsumer dari Lab 126 milik Amazon.Project Aura tampaknya sudah berjalan sejak Juni lalu dan diberi tugas untuk membangkitkan Google Glass sekaligus mempercepat upaya untuk mengembangkan teknologi wearable sejenis.Kendati terjadi penyusunan dan penamaan baru, Project Aura akan tetap berada di bawah Google. Tidak dipisahkan menjadi sebuah perusahaan sendiri dalam naungan Alphabet. Pimpinan tim pun tak berubah, tetap di tangan CEO Nest Tony Fadell.Dilansir Nextren dari Bussiness Insider, Minggut (20/9/2015), Google merekrut sekitar tiga orang dari Lab 126, yaitu divisi rahasia Amazon yang antara lain telah menghasilkan e-reader Kindle, TV Streaming, dan ponsel Fire.Tiga orang itu adalah Dima Svetlov, yang sebelumnya mengerjakan alat streaming Amazon TV dan beralih menjadi software development manager di Aura, Amir Frenke yang bergabung sebagai director of software development, dan Tina Chen sebagai manager of technical program management.Selain itu, Project Aura kini memiliki seorang perekrut khusus untuk mencari bakat-bakat terbaik. Dia adalah Jessica Bailow, yang telah aktif dalam Aura sejak Juni lalu.Bila mengulik lebih dalam, Project Aura sebenarnya bukan cuma berurusan dengan kebangkitan Google Glass. Mereka juga ditugaskan untuk membuka jalan untuk pembuatan wearable device lain yang akan dipakai untuk bersaing dengan Facebook, Apple serta Microsoft.Karena proyek ini ada di dalam Google, Aura bisa lebih mudah bekerja sama dengan proyek pengembangan teknologi lainnya. Misalnya Soli yang mengembangkan teknologi pengendalian gadget melalui gerakan anggota tubuh pengguna.

Source : Business Insider

Editor : Oik Yusuf

Baca Lainnya

Latest