“Karena ketiga ini adalah dasar dalam menyambut perubahan di masa mendatang,” ungkap Sunaryanta.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta, Henny Emma, menyebut tiga prinsip utama dalam mewujudkan kota cerdas di wilayahnya, yaitupolicy, service,danbureaucracy.
“Yang dimaksudpolicyadalah perumusan kebijakan selalu mengedepankan kebermanfaatan kepada masyarakat,” ungkap Henny.
Sementara itu, menurutnya,servicedanbureaucracymerujuk pada sistem pelayanan yang terintegrasi, cepat, dan mudah.
Membangun Smart Province
Tahun ini Kementerian Komunikasi dan Informatika RI juga menggulirkan Gerakan Menuju Provinsi Cerdas. Dua provinsi, yaitu Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dipercaya menjadi pionir di Gerakan Menuju Smart Province.
Tema utama dari kedua provinsi ini adalah munculnya super apps yang menjadi pusat pelayanan publik di Jawa Barat maupun DIY. Di Jawa Barat, super apps ini hadir dengan nama Sapawarga.
“Karena terintegrasi dengan berbagai layanan, Sapawarga ini akan memudahkan warga dalam mengakses layanan publik,” ungkap Kepala Diskominfo Jawa Barat, Ika Mardiah.
Integrasi juga dilakukan di sisi backend, sehingga proses perencanaan dan eksekusi terjadi secara digital dan memudahkan pengawasan.
Hal itu disampaikan dalam diskusi panel bertajuk “Gerakan Menuju Smart Province: Demi Pemerataan Pembangunan”, sejumlah perwakilan kota dan kabupaten turut memaparkan inovasi yang berhasil diterapkan di daerah masing-masing.
Untuk membangun provinsi yang maju, Kemenkominfo Jawa Barat membuat aplikasiJabar Super Apps bernama Sapawarga.
Melalui platform ini, masyarakat Jawa Barat bisa mengakses informasi program pemerintah, layanan administratif, sekaligus menyampaikan aspirasi.