Nextren.com - Microsoft belakangan tengah gencar menawarkan pengguna Windows untuk melakukan migrasi ke sistem operasi (OS) terbarunya, Windows 11.
Perusahaan memang kerap sekali meluncurkan prompt atau anjuran untuk pengguna Windows 10 melakukan migrasi ke Windows 11 secepatnya.
Namun, tidak semua perangkat seperi laptop atau PC yang sanggup untuk menggunakan OS yang terkenal cukup berat itu.
Melansir blog resmi perusahaan, perusahana akui kerap tawarkan PC dan laptop yang tidak support atau mumpuni untuk menggunak OS itu. (26/2/2023)
Perusahaan besutan Bill Gates itu mengakui bahwa seharusnya semua hardware yang tidak support seharusnya tidak mendapatkan penawaran upgrade sama sekali.
"Beberapa hardware yang tidak memenuhi syarat Windows 10 dan Windows 11, seperti perangkat versi 21H2 ditawarkan peningkatan yang tidak akurat ke Windows 11," tulis perusahaan.
"Perangkat yang tidak memenuhi syarat ini seharusnya tidak memenuhi persyaratan minimum untuk menjalankan Windows 11. Perangkat yang mengalami masalah ini tidak dapat menyelesaikan proses instalasi upgrade," pungkasnya.
Perusahaan mengatakan bahwa masalah ini muncul di beberapa perangkat dengan versi Windows sebagai berikut:
- Windows 10, version 22H2
- Windows 11, version 21H2
- Windows 10, version 21H2
- Windows 10, version 20H2
Setelah masalah ini terjadi, perusahaan langsung memperbaikinya dan akan mulai menyebar selama 24 hingga 48 jam ke perangkat yang terdampak.
Dalam unggahan, pengguna mengatakan bahwa pengguna yang terdampak tidak perlu mengambil langkah apa pun.
Sehingga, pengguna dapat menggunakan laptop ataupun PC mereka tanpa harus terganggu dengan tawaran upgrade yang terkesan memaksa.