Follow Us

Ilmuwan Hidupkan 13 Virus Kuno yang Telah Beku 48.500 tahun, Berbahayakah?

None - Jumat, 02 Desember 2022 | 22:20
Ilustrasi virus kuno
bioengineer

Ilustrasi virus kuno

Kemudian, mereka memperingatkan bahwa pekerjaan mereka dapat diekstrapolasi untuk menunjukkan bahwa bahaya itu nyata.

“Ada kemungkinan permafrost kuno akan melepaskan virus yang tidak diketahui saat ini saat pencairan,” tulis mereka dalam sebuah artikel yang diposting ke bioRxiv repositori pracetak yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Berbagai macam virus purba Tak hanya itu, para ilmuwan juga mengatakan mengenai daya hidup virus saat terpapar udara luar.

Menurut mereka, "virus-virus zombie" yang ditemukan ini tetap dapat menular.

“Berapa lama virus ini dapat tetap menular setelah terpapar kondisi luar ruangan, dan seberapa besar kemungkinan mereka akan bertemu dan menginfeksi inang yang sesuai dalam interval tersebut, masih belum dapat diperkirakan,” bunyi penjelasan tersebut.

Meski begitu, para ilmuwan juga memperingatkan bahwa kemungkinan risikonya akan meningkat dalam konteks pemanasan global.

Artinya, ketika tindakan pencairan permafrost akan terus meningkat, maka akan lebih banyak orang yang akan menghuni Kutub Utara.

Baca Juga: Ukraina Dituduh Pakai Senjata Biologis Virus, Bisa Menyebar via Burung

Dilansir dari First Post, virus tertua dari daftar virus ini telah diidentifikasi sebagai Pandoravirus yedoma, yaitu virus beku yang diidentifikasi mampu kembali ke keadaan menginfeksi organisme lain.

Sedangkan virus bernama Cedratviruses diekstraksi dari Sungai Lena Rusia, semenanjung Kamchatka, dan dari lumpur yang mengalir ke Sungai Kolyma.

Selain itu, ada pula satu sampel Pithovirus yang dikumpulkan dari sejumlah besar wol mammoth.

Varian lain dari Pacmanvirus, yang dikaitkan dengan beberapa kasus demam babi di Afrika, dilaporkan ada di sisa-sisa usus beku serigala Siberia yang berusia 27.000 tahun.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest